Saturday, September 30, 2006

malam tanpa pelangi

JIka malam itu bisa punyai pelangi, apa kita masih memujakan keindahan bulan? Pasti. kita akan lebih mengujakan bulan lebih dari pelangi. Tapi jika di waktu siang bulan itu mucul, pasti pelangi pula yang akan kita pilih. Mujur hal seperti itu ngak akan terjadi. Itu aturan tuhan. Bulan untuk malam, pelangi untuk siang.

Keindahan tidak semuanya bisa wujud bersama. Tuhan itu adil. Ada ketika Dia udah mengasingkan setiap keindahan harus wujud dalam situasi yang berlainan. Umpamanya bulan. Ia wujud ketika malam. Kerna malam itu gelap. Jika ujud nya siang, pasti bulan itu tidak nampak indahnya, kerna terlindung dengan silau mentari. Pelangi juga begitu, jika ujud waktu malam, pasti akan terlihat janggal, tanpa di latari pemandangan gunung-gunung, hutan juga awan. Hanya gelap.

Dalam cinta, kita harus tahu, keindahan bagaimana yang kita bisa cipta. Keindahan bulan atau keindahan pelangi. ada waktu pasangan kita akan menjadi malam. Terlihat gelap, suram dan sepi. Harus kita datang kepadanya sebgai bulan yang terang . Suluh kegelapan dia. Pasti dia akan gembira. Tapi di saat, kekasih kita itu umpama siang yang cerah. Datang kepadanya sebagai pelangi yang ceria. Tambah ceriakan kehidupan dia. Dan pada waktu itu, keindahan akan lebih di hargai. Tapi untuk kebanyakkan waktu, aku lebih suka jadi awan. Yang bisa hadir dalam semua waktu. Biar tidak terlihat indah, tetapi setidaknya ia masih di pandang. Hehehe

Friday, September 29, 2006

cinta di dalam tin 1

Untuk apa sardin dalam tin itu di cipta?. Pasti untuk kemudahan. Juga untuk di simpan jika terjadinya darurat, kerna sifatnya tahan lama tapi tetap enak. Tapi yang paling utama kerna ia bersifat segera juga mudah. Atas itu aku gemar sardin dalam tin. Aku tidak perlu bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian. Hanya perlu bersenang-senang dahulu dan bersenang-senang kemudian.

Jika dulu, sebelum terciptanya sardin dalam tin, untuk menikmati rasa sardin, harus tangkapa ikannya di laut atau beli aja di di pasar. Lalu cari bahan-bahan masaknya, di adun dan di masak . Bila di hidang ia jadi hidangan yang menyelerakan dan berkhasiat . Hurm, mungkin hanya ini kekurangan sardin dalam tin, tidak terlalu berkhasiat, tidak juga terlalu mengujakan. Tapi, tetap beres. Hihihi.

Cinta hari ini juga begitu . Seperti sardin dalam tin. Bersifat segera juga mudah. Ngak perlu lagi, pergi ke kenduri kendara untuk sesi jeling-menjeling teruna dara. Ia bisa di dapati di mana-mana. Di toko, di jalanan malah paling ngetop , di internet. Hhihihi. Dalam kadar waktu yang segera. Memudahkan.

Ngak juga perlu lagi segala macam aturan kuno seperti ketika mahu memasak sardin tomato. Hanya jika punayi uang lebih, bisa beli yang punyai lebel yang kualiti, pembungkus yang cantik. Jika ngak punya uang, cukup sekadar yang kecil-kecil dan yang paling penting pastikan ia punyai logo halal (jika anda muslim). Jika ia kedai saudara sebelah ibu atau bapa, atau juga kenalan, bisa hutang atau percuma. Hehehe. Yang penting, ia segera, biar belum tentu khasiatnya. Tapi ia tetap mengenyangkan. Itu yang perlu. Hihihi

cinta di dalam tin.

Cinta itu bukan untuk di pandang. Tidak juga ntuk di dengar. Tapi cinta itu ntuk di nikmati. Bagaimana ia di nikamti itu pula jadi persoalan. Cinta itu umpama sardin dalam tin. Ia bisa di dapati dimana-mana. Di gedung-gedung mewah hingga ke toko-toko kecil di kampung. Tapi ketika tin sardin itu dalam gengaman, timbul persoalan, bagaimana mana mahu menikmati isinya. Jika di pegang aja atau hanya di letak di rak dapur, pasti ia akan usang di situ tanpa memberi apa-aapa makna untuk kita.

Begitu juga cinta. Ia bukan untuk di utusin surat sepanjang masa, bukan untuk hanya di lihat. Bukan juga untuk didengar suaranya di telpon. Tapi ia adalah sesuatu yang harus di nikmati. Aku ulang lagi, ia seharusnya di nikmati.

Menikmati cinta itu umpama juga menikamti sardin. Untuk menikmati sardin harus tahu bagaimana untuk membukanya. JIka membuka sardin, harus hati-hati agar kcinta tidak sakit, kita juga tidak terluka. Kemudian udah bisa membuka sradin tadi, harus juga tahu bagaimana cara untk menjamahnya. Ia bisa di dijamah langsung dari tin, ia juga bisa di campur dengan bahan-bahan lain untuk dimasak, baru di jamah lahap. BIsa di jamah di atas meja, di kedai, di rumah juga di tepi-tepi jalan.

Tapi aku terlupa hal yang penting, untuk menikmati sardin pastikan ia sardin yang udah di beli. Jangan sardin curi. Cinta juga begitu, pastikan udah di nikahi dulu. Baru bisa buka bukaan. Tapi biasanya, rasa srdin curi itu juga enak, tinggal lagi persoalan dosa dan pahala. Hehehe

Thursday, September 28, 2006

cinta aku aku ini harganya murah

Jika cinta (baca:cinta sesama manusia) itu bisa di beli. Pasti aku hanya mampu membeli cinta yang murah. Tidak samapi RM100. Mungkin cinta di dalam tin, atau juga cinta yang di pek dalam bekas kedap udara. Tidak cnta yang di letak dalam kotak perak bertahta berlian atau juga dalam bekas kaca bersadur emas.

Ini kerna untuk cinta, ia bukan hal yang utama dalam hidup aku yang perlu untuk di biyai. Tapi cinta adalah hal yang penting untuk di hargai. Tidak kira apa pun harga nya cinta itu, yang utama ialah cara kita menyentuh, menjaga juga eletakkan cinta itu yang utama.

Jika cinta yang di bisa dibeli tadi, adalah cinta yang berharag jutaan milyar. Berada dalam kotak emas bertahta intan. Tapi hanya di letak di tanah. Di biar berhujan juga berpanas. Ngak di jaga. ngak di rawat. Ngak di peduli. Pasti cinta itu bisa hilang indahnya. Mahal akan terlihat murah. Berkarat. Atau bisa juga hilang kerna di curi orang.

Tapi jika cinta dalam tin yang harganya murah tadi di letakkan di tempat yang indah. Mungkin di almari kaca, di ruang tamu . Atau di atas kepala katil ibu. Sentiasa di rawat agar tidak berdebu. Di gilap juga di hias indah. Pasti cinta itu akan terpandang mahal juga berharga.

Jadi jika ada yang bertanyakan kepada aku, berapa nilai cinta aku. Jangan terkejut jika aku berkata cinta aku ini murah aja, malah mungkin aku dapatkan ia percuma. Tapi jika di tanya bagaimana aku menilaikan cinta itu. Pasti jawab aku, aku menilaikannya lebih dari dunia seisinya. i love u (untuk sesiapa aja)

Wednesday, September 27, 2006

catatan untuk perempuan 7

Ada perempuan yang prihatin. Jika dia mau shopping, dia ngak pernah mau berteman dengan kekasih hati. Dengan alasan, dia merasa si lelaki itu sebetulnya akan terbeban jika mengikuti dia. Terbeban kerna terpaksa menunggu lama juga terbeban kerna terpaksa jadi tukang angkut. Dia seorang yang teliti, jadi untuk apa juga jenis pembelian, harus memasuki 10 gedung. Jadi bayangkan untuk 10 jenis pembelian. Iya, aku tahu ini percontohan yang melampau, tapi aku suka. Hihihi.

Hanya itu jenis lelaki yang perempuan fikir. Tidak bagus di ajak shopping, kerna si lelaki tidak akan memahami sikap perempun dalam hal ini juga si lelaki akan memberi aura negatif kerna sering mendesak juga marah-marah kerna terlalu lama memilih. Ini ngak benar sama sekali. Ada juga sejenis lelaki yang gemar untuk mengikuti si perempuan shopping. Lelaki itu rela, mengikut dari satu toko ke toko yang lain, dari satu gedung ke gedung yang lain. Tanpa banyak bicara. Juga sabar menunggu. Malah jika mereka tidak ajak untuk menemani si kekasih sgopping, lelaki ini tadi merasa terpukul, seolahnya tidak di percayai untuk bisa di harap. Motivasi si lelaki seperti ini adalah, untuk bersama si perempuan. Untuk menemani, menjaga juga untuk mencuri pandang wajah yang di cintai mereka. Itu cukup indah bagi lelaki.

Jadi, untuk perempuan , jangan merasa bersalah untuk mencuba mengajak teman kamu itu ikut shopping sama. Mana tahu, teman lelaki kalian itu termasuk dalam golongan yang suka ikutin shopping. Beri mereka ruang untuk tunjuk sikap mereka. Cuma, pastikan punyai waktu yang tepat untuk aktiviti ini. Tapi jika dia ngak mau, jangan paksa kerna si lelaki itu bukan jenis yang satu ini.

Tuesday, September 26, 2006

Saat aku tertunduk pada perempuan

Teman aku, (seprti biasa, mesti seorang perempuan cantik) punyai cara untuk melepas tekakan di hati. Dia akan mengunci dirinya di bilik, kemudia dia menagis. Bukan kerna dia menangis aku jadi heran, kerna airmata itu emangnya teman si perempuan. Tapi cara dia menangis. Dia menangis seolahnya dia udah kehilangan. (apa-apa aja yang berharga bagi pendapat kalian).

Aku dengan tidak merasa apa-apa, bertanya ama dia. Kamu Ok?. Dia bilang dia ok. Aku tanya lagi, tapi, kenapa kamu menangis berat. Dia bilang, hanya itu cara untuk dia melepas tekanan. aku bicara lagi. Jika begitu biar aku memujuk mu. Dia tersenyum membalas. Aku sebetulnya suka bersendirian di saat sebegitu, jadi sulit untuk aku mengiyakan pelwaan kamu. Aku hilang bicara.

Aku semakin hilang pedoman untuk memahami hati perempuan. Di saat mereka perlu di pujuk, mereka gemar sendiri-sendiri. tapi di saat mereka ngak perlu dipujuk, meraka mahu pula kita pujuk. Sering terjadi. Aku tanya, kenapa kamu. Dia diam. Kenapa, apa aku ada salah ama kamu. Dia diam. Aku terus berlalu dari situ, mungkin dia mahu sendiri fikirku. Tiba-tiba, itulah lelaki, ngak pernah mau untuk memujuk. Eh, langkah aku terhenti. Kenapa sih. tapi kerna air mata ngak ada, aku bisa aja terus berlalu, sehingga aku terdengar esak tangis berkata. Kamu lambat datang, udah lambat ngak mau memujuk pula. Lalu aku lemah. bukan kerna aku sedar salah aku, tapi kerna airmata perempuan. Tapi, setidak-tidaknya untuk waktu ini, airmta perempuan itu punyai alasan untuk jatuh. Biar alasan yang kosong.

Perempuan, untuk itu aku bisa mengerti, jika airmata itu lahir dari kamu, tanpa ada alasan, ia tidak pernah bermakna untuk di pujuk, kerna airmata yang terbit tanpa alasan itu udah sedia memujuk. Tapi, airmata yang terbit itu tidak kira, sama ada beralasan atau tidak juga sebetulnya penunduk bagi lelaki yang punyai ego sederhana seperti aku. Aduh.

Kesimpulannya? Tiada keseimpulan kerna airmata perempuan itu tidak pernah punyai kesimpulan.

Monday, September 25, 2006

Perempuan Cina di Putrajaya

Pada suatu petang. Aku duduk-duduk di suatu kawasan di Putrajaya (adeh, aku ngak bisa bercerita begini). Ada suatu petang, aku sendiri, menunggu teman aku. Aku sendiri di Putrajaya. Dalam aku duduk-duduk, aku terpandang, dua orang perempuan Cina juga seprti aku. Duduk-duduk. Mungkin seperti aku baru udah urusan di suatu pejabat di Putrajaya.

Perempuan itu pertengahan umur, tidak cantik (maaf, hihihi). Tapi aku masih tertarik untuk memerhati dia berbanding perempuan-perempuan Melayu lain yang lebih cantik dan lagi ramai waktu itu. Mulanya aku memrhati kerna pandangn aku kontras. Tapi secara nagk sedar aku mula merasa malu.

Aku melihat Perempuan Cina itu berbicara sesama mereka. Sambil jari telunjuk menunjuk-nunjuk kerah bangunan yang indah-indah di sekitar mereka. Aku pasti perempuan Cina itu sedang memuji keindahan bangunan. Dalam masa sama aku pasti dalam hati mereka, ada sedikit terkilan kerna semua pekerja kerajaan di Putrajaya itu 95% adalah Melayu (statistik aku sendiri). Tapi pasti perempuan Cina itu juga berfikir dalam hati, begini hasil duit cukai yang aku bayar. Aku jadi malu bila membayangkan apa yang didalam hati perempuan Cina itu. Malu kerna, seolahnya bangsa aku ini hanya untuk bekerja dengan kerajaan, dan malu kerna kebanyakkan pembayar cukai adalah dari kaum Cina, yang mana uang dari cukai itulah yang membina Putrajaya.

Seketika itu, aku mencubit hatiku dengan ingatan bahawa, cuba aku berjalan-jalan pula di KLCC, pasti 95% peniaga di situ adalah kaum Cina. Jadi apa harus aku malukan, malah mereka tidak akan bersimpati pada aku yang jalan-jalan sendiri, sepreti mana aku bersimpati pada perempuan Cina itu. Jadi, di sini jelas, bahawa, jika aku ini mewakili kaum Bumiputra, kesimpulan yang bisa di buat, golongan Bumiputra ini cepat bersimpati atas sesuatu sebab yang ngak perlu. Lantas atas itu, segala yang dimiliki mudah untuk di kongsi, biar mereka sendiri tidak pernah meminta ntuk berkongsi apa yang di peroleh oleh kaum Cina.

Untuk petang itu, aku masih buntu, tidak bisa membuat kesimpulan dari apa yang terjadi dalam fikiran aku. Aku kira, Melayu itu tidak malas, tidak juga bodoh. tapi terlalu baik, hingga mudah jatuh simpati. Atas itu mereka belum mampu kehadapan. Hurm, ini keseimpulan separuh masak aku kira. Kerna aku lagi mudah untuk memberi kesimpulan dalam perbincangan mengenai cinta. Tidak untuk perbincangan ini.

Kemudai, datang sebuah kereta merc mengambil dua orang perempuan Cina itu. Sedang aku masih menati temanku mengambilku dengan motorsikal 4 lejang buatan Jepun yang uzur.

Sunday, September 24, 2006

ibu, katamu Ramadhan sudah hadir

ibu,
bila katamu Ramadhan hadir esok,
sahur ku akan bangun liat,
berbuka pula ku mahu cepat.

ibu,
bila katamu terawih dimasjid,
aku akan sudah dirakaat lapan,
bertahan hanya untuk dua minggu awal.

ibu,
bila katamu seluruh tubuh harus berpuasa,
aku akan hanya berpuasa di perut,
tidak mataku juga lidahku.

ibu,
itu aku untuk Ramadhan sudah,
kali ini aku ingin berubah,
biar tanpa kata-katamu,
aku ingin ibu tenang sana,
kerna Ramadhan ku sudah berharga,

ibu,
al fatihah untukmu,
dari ku sepanjang waktu,
yang merindukan kata-katamu,
yang tidak kedengaran lagi Ramadhan ini.

Saturday, September 23, 2006

monolog 2

Malam ini, aku kembali memikir, bertanya pada hati aku. Apa sebetulnya aku peroleh dari solat aku. Kerna untuk sekian kalinya, aku sesduah solat tanpa rasa bersalah terus aja enak memandang dada perempuan yang montok juga punggungnya yang pejal.

Apa itu biasa?. Pasti jika solat, solat itu akan memelihara diri dari berbuat dosa. Biar akan berbuat, tapi setidak-tidaknya timbul rasa bersalah. Tapi untuk aku, rasa itu ngak ada, hanya rasa asyik juga nikmat.

Pasti di sini solat aku ngak sempurna, mungkin terlalu rusak. Hingga ia tidak mampu mendinding aku dari berbuat rusak pada diri aku. Mana tidak, untuk waktu solat itu, aku sering di akhir waktu, malah ketika solat aku sering berfikir berkenaan dunia. Misalnya, apa yang aku mau coretkan dalam blog aku. Ahh..

Moga Ramadhan ini, aku bisa berbuat sesuatu untuk memperoleh solat yang berkualitis , solat malaikat. amin.

Bila cinta itu semakin agung

Ada waktu kita harus mundur dan berkata kepada diri kita. Bahawa kita udah tidak mampu ke depan. Sekurang-kurang buat waktu terdekat ini. Harus berada pada posisi mundue ini lebih lama barangkali. Kerna jika terus ke depan, pasti mati.

Ini yang sering di perbuat oleh tentera dalam medan tempur. Berudndur di saat kekuatan musuh lebih menjahanamkan. Namun ada juga ketikanya tentera berundur bukan kerna kekuatan musuh tapi, kerna mengerti apa yang hadir itu lebih elok dari apa yang mereka perjuangkan. Lihat aja semasa revolusi Islam di Iran. tentera dengan mudah membiarkan rakyat memasuki istana untuk memerintah. Kerna tentera itu tahu, bahawa yang datang itu juga saudara-saudara mereka. malah ia lebih baik dari yang mereka pertahankan. Jangan salah faham, aku tidak mahu jadi propaganda syiah dan aku bukan syiah. Aku sekadar memberi contoh.

Dalam cinta, hal sebegini juga terjadi. Harus tahu bila waktu kita bisa mundur. Bisanya, kita harus mengerti bahawa berundur bukan bermakna cinta kita itu udah berkurang. Tapi kerna cinta kita udah bertambah. Cinta yang udah samapi satu peringkat, tidak mengizinkan airmata pasangan kita itu jatuh ke bumi. Dan jika terus bersama dia mara ke depan hanya terus meninggalkan jejak air mata, kita harus membiar dai berlalu. Kita pula mundur. Bukan kerna kita tidak berjuang, bukan kita tidak mempertahankan cinta itu. Tidak kerna kita sedar kita bukan tercipta untuk cinta itu. Pasti apa pun yang kita perbuat hanya menyebabkan dia terluka, pasti kita juga terluka kerna itu. Cuman, kita sering salah, tidak pasti bila masa harus mengundur, bila masa harus terus bertempur.

Cinta, yang di perjuangkan, adalah cinta yang tahu kemana arahnya. Cinta yang di lepaskan adalah perjuangan yang sebenar, setelah bermatian berjuang kerananya. Aku kira, malam ini, aku belum bisa melihat bulan, tapi malam ini, bintang-bintang akan ada di atasku, menemani aku selamanya. Selamat datang Ramadhan. Malam ini, kita terawih,. Harap bisa melupakan cinta yang yang tertinggal.

Friday, September 22, 2006

kita udah minum holly water vatican

Aku lupa, aku membaca di mana, masak aku membaca buku poltik kerna aku terlalu malas untuk membaca buku-buku berunsur politik. Ini bermaksud, aku membacanya dimana-mana selain dari buku politik.

Mengatakan, bahawa, umat Kristian maju kerana mereka meninggalkan ajarannya. Manakala umat Islam mundur juga kerana mereka meninggalkan ajarannya. Maknanya di sini, apa pada kemajuan umat kristian itu terselit ke Islaman, juga pada kemunduran umat Islam sekarang pula terselit ke Kristiannan (istilah yang aku bikinin sendiri). Hihi.

makanya, harus apa yang hadir dari barat (baca: Kristian) itu jangan mudah untuk berkata tidak elok, itu propaganda, atau apa-apa aja. Sedangkan dalam kemunduran umat Islam kita pada hari ini, itulah yang sebtulnya ngak bagus, juga bisa di kira sebagai propaganda.

Misalnya, dalam makanan. kenapa kita lebih terdorong untuk makan-makan burger di McD dari makan burger yang di jual di tepi jalan. Apa burger McD itu lebih enak atau , lebih mengenyangkan. Pasti tidak. Burger di tepi jalan itu lebih enak juga lebih mengenyangkan. jadi apa yang sebenarnya kita beli. kita sebenarnya tertarik pada sistem McD. maka, McD sebenarnya hanya menjual sistemnya. Sistem pengurusan hingga kepada sistem masakan. Yang pasti sistem itu yang di ajar dalam Islam. seprti tertib, disiplin juga bersih. Itu aja. Cuba pula bandingkan penjual burger di tepi jalan bagaimana?

Aku mengerti itu tidak adil buat perbandingan, tapi itu yang paling mudah untuk aku bicarakan. Selebihnya terpulang kepada kita untuk mencarinya. kerna sekali lagi di nyatakan, ini blog cinta dan kesudian aku berbicara topik-topik lain, selain cinta adalah kerna malam aku itu udah hilang bulan dan bintang-bintangnya. seperti malam ini. HIhihi.

Jadi untuk kesimpulan pendek, jika kita merasa diri kita ini mundur, maknanya, anggap aja kita udah minum air suci vatican. Atau memakan roti (aku lupa namanya) yg di guna untuk pembaptisan. Kalau meliaht barat pula, lihat pada Islamnya sitem mereka, andaikan aja mereka udah khatam Al-quran dan mengamala isinya. Itu aja dan selamt berpuasa untuk diri aku juga para cinta-cintaku. hehee

Thursday, September 21, 2006

bagaimana untuk bermotivasi

Untuk malam ini, aku baru mengerti bahawa Fatimah itu gadis Palembang. Kerna baru malam ini aku berkaraoke lagu 'oh Fatimah' . Tapi untuk itu hati aku melayang ke Palembang, pasti Fatimah itu punyai hubungan darah dengan Parameswara barangkali.

Atau, si penulis lirik itu sebetulnya terlalu teruja dengan sejarah Melaka. Aku tidak pasti. Tapi bukan itu yang aku ingin sampakan. Tapi aku mahu katakan bahawa, jika kita cintakan seseorang, apa kita cukup setakat menyebut namanya. Pasti, di belakang nama kekasih kita, kita akan cantumkan dengan nama daerah asal kelahirannya. Misalnya, 'Ayu awek kelantan, Munir Selangor, atau apa-apa aja. Pasti juga, tanpa ragu, kita juga udah belajar dialek daerah kekasih kita.

Tapi persoalannya, sejauh mana kita udah bersedia untuk berjauhan dari keluarga kita. Untuk hidup di satu daerah yang kita terlihat sepertinya mahluk asing. Mungkin cinta akan mengatasi segala-galanya. Dan ini terbukti. Jadi untuk ini aku bisa membuat satu kesimpulan, bagi mereka yang terpaksa bekerjaberkhidmat di satu kawasan yang dia ngak biasa, bosan juga tidak memberi motivasi, cuba cari cinta di situ. Contohnya cikgu-cikgu di pedalaman, para polis juga doktor. Dan inilah yang sering di perbuat oleh Surti dari Indonesia juga Halim dari Pakistan.

*aku pening2

Wednesday, September 20, 2006

catatan untuk perempuan 6

Perempuan itu menyimpan cintanya di hati. Iya, hanya di hati. Perempuan tidak akan menyimpan cintanya di bibir. Kerna perempuan bilang, mereka malu jika si lelaki yang di cintainya itu tahu bahwa dia sedang mencintainya dari jauh.

Sambil itu berharap agar si lelaki itu memulakan dahulu. Kerna itu yang si perempuan fikir. Si lelaki itu hanya satu jenis. iaitu jenis yang akan memulakan sesuatu. Juga jenis yang tidak suka untuk di rayu cintanya.

Untuk itu, terus terang, sebetulnya, ada sejenis lagi lelaki yang lebih suka jika perempuan itu yang dulu memulakn bicara. Perempuan itu yang dulu punyai inasetif untuk mendapatkan dia. Bukan bermakna lelaki itu dayus, tapi bagi dia, si perempuan itu terlalu agung bagi dia. Lalu, jika dia menyatakan cinta, takut nanti si perempuan itu hanya akan lari atau merasa resah. Untuk itu, mungkin si lelaki itu lagi suka berkias-kias, harap si perempuan mengerti. Lelaki juga punyai rasa malu. malah untuk kebanyakkan waktu, ia lebih dari rasa malu perempuan itu sendiri.

Untuk si perempuan, tidak salah untuk agresif. tidak hilang keperawananan kalau coba jadik agresif dalam memburu cinta. tapi untuk semua hal itu, harus berada di tengah-tengah. Biar sederhana. Kerna sederhana itu yang sebetulnya manis. Bukan terlalu malu, tidak juga terlalu berani. Jadi, bagi si perempuan yang memendam rasa, ayuh, mulakan langkah. Mungkin mengirim surat barangkali.

Penolakkan mungkin terjadi, tapi jika ia terjadi lebih awal itu lagi baik dari ia terjadi saat kita udah tidak mampu melupakan dia. Tapi, peluang untuk penerimaan itu lagi besar sebetulnya. Pasti kalian akan bahgia. Percayalah.

mau di apakan cinta itu

Jika kita bercinta, dan cinta kita itu berkata bahawa, kita bukan yang pertama. Kita juga bukan yang paling menyentuh hatinya. Kita bukan yang paling di rinduinya. Tapi dia cintakan kita. Jadi mau di apakan cinta itu?

Mau di putusin, mau dicampak atau mau lupakan. Mungkin juga dibiar ia terus begitu, sambil berharap masa akan merubah cinta itu kepada yang kita mahu. Masa memang akan merubah, tapi fikirkan berapa banyak masa yang kita ada sebelum hati kita terbunuh kerna luka di tancap belati cinta.

Mau dia di apakan cinta itu? Bagi aku, tenung ke mata cinta, sebut namanya, senyum sambil bicara.

'saya mencintai kamu, tapi aku juga sedar, aku masih bukan yang bertahta di hati kamu, biar kamu juga bilang cinta sama aku. Tapi untuk apa yang kamu rasa, aku sudah maafkan, kerna itu bukan mahu ku, pasti juga bukan mahu mu'

Tapi, ia harus di ucap tanpaego. Ego itu yang sering berbisik bertanya kepada kita, mau dia apakan cinta itu?

Monday, September 18, 2006

hidup kita seperti laut.

Laut terlihat tenang, tapi jika laut selamanya tenang, laut tidak akan menjadi sesuatu yang unik lagi. Kerna laut akan bisa di lalui oleh apa sahaja jenis kapal, baik besar mahupun kecil. Tidak akan ada usaha untuk membina kapal yang teguh . Juga , mungkin tidak akan ada kapal yang karam. Tidak ada harta karun di dasarnya. Manusia tidak akan mencampakkan bunga tanda penghormatan kepada mangsa yang terkorban di dasr laut. Ini semua kerna laut itu tenang, tidak bahaya.

Manusia juga begitu, jika selamanya tenang, pasti dia hilang keunikannya sebagai manusia. Mungkin dia di lihat sebagai malaikat, tiada nafsu. Atas dasar itu, marah di benarkan, airmata juga dibenarkan. Begitu juga ketawa dan senyuman. Kita harus tahu bila masa kita harus bisa marah juga bila masa kita harus ketawa. Jangn membohongi nafsu kita, kerna pasti orang sekitar kita akan menganggap kita ini enteng.

JAdi, jadilah laut. Yang tahu bila masa harus berombak, bila masa harus tenang. Ombak itu adalah nafsu laut. Bezanya, ombak itu kecil atau besar. Kerna jika tiada ombak, pasti pantai tidak akan ada. Begitu juga manusia, jika tidak menunjukkan nafsu sebenarnya, tidak akan ada namanya hidup. Hidup adalah ujian dan ujian itu adalah hidup.

Sunday, September 17, 2006

Selamat hari lahir Malaysia

Semalam 16 September merupakan satu tarikh yang aku kira, tarikh keramat. Kerna pada waktu itu Malaysia tertubuh. Lantas menjadikan Sabah juga Sarawak termasuk dalam wilayah yang merdeka. Apa pun sering timbul persoalan kenapa tidak 16 September ini di jadikan hari kebangsaan. Kenapa 31 Ogos juga yang terpaksa di sambut oleh Sabah juga Sarawak.

Mudahnya, hujah pihak pemerintah ialah, Sabah juga Sarawak bukan lagi negara pada waktu itu. Hanya sebuah wilayah yang di jajah. Jadi atas kerna itu, Sabah dan Sarawak harus menuruti apa yang di perbuat oleh sebuah negara yang merdeka. Sabah juga Sarawak hanya sebahagian dari negara baru yang merdeka.

Bagi aku pula, sejarah akan ditulis oleh mereka yang menang. Ini terbukti, waktu itu UMNO yang menang dan memerintah .Tarikh 31 Ogos adalah hasil dari perjuangan UMNO. Tarikh 16 September pula adalsh hasil dari perjuangan parti perikatan. Lalu, UMNO harus mengambil sesuatu yang membuatkan mereka terpandang mulia lagi jargon. Lantas, tarikh keramat 31 Ogos yang mereka ciptakan itu terus di jadikan asas kerelevenan mereka.

Apa bezanya ketika tahun 70 an, sewaktu pertukaran ayat sambutan hari kemerdekaan dengan sambutan hari kebangsaan. Mereka-mereka ini sedar, Malaysia tidak pernah di jajah, malah belum lagi wujud sebelum 31 Ogos 1957. Tapi hanya wujud pada 1963. Atas itu, lohong kecelaruan itu terlalu besar hingga memaksa mereka-mereka ini menjadikan pertukaran ayat tadi sebagai satu remedi yang ampuh.

Jadi untuk ini, biar kita terus bergembira dengan 31 Ogos, kerna tarikh itu cukup enak bunyi. Biar kita terus tidur dan melupakan 16 September ini sebagai satu yang bersejarah, kerna ia tidak langsung memberi keuntungan pada keagungan masa silam parti pemerintah. Yang penting perut kita dan keluarga kita tidak kosong dan bahagia di negara ini yang makmur ini. Terima kasih Malaysia. (maaf aku tidak mampu menyambut hari kelahiran kamu dengan bunga api, tiada sponsor)

Friday, September 15, 2006

jangan melihat aku

jangan melihat aku
seperti kamu
melihat bayang-bayang
yang kamu tahu ada bila terang
tapi hilang bila gelap

jangan melihat aku seperti mawar,
harum baunya,
merah warnanya,
namun durinya menusuk bila di petik

jangan melihat aku
seperti kamu melihat bulan
terlihat indah di dari jauh,
juga bisa hilang di lindung awan

jangan kamu melihat aku,
aku tidak sanggup kamu lihat,
kerna aku sudah jadi bayang-bayang,
bulan dan mawar bagi kamu

maafkan aku

Thursday, September 14, 2006

Rasa yang aku hilang.

Semalam, seorang teman bicara sama aku. Dia seorang perempuan yang manis. Biar dia manis, aku hanya mampu melihat dia penuh rasa kosong. Kerna dia udah punyai pacar. Dan semalam dia mahu bicara tentang pacarnya.

Menurut dia, dia punyai segala kelebihan, lebih dari pacarnya. Baik segi wajah, akademik juga ekonomi. Aku kira pacarnya itu beruntung bisa memperolehi cinta dia. Tapi atas kerna itu juga, pacarnya merasa rendah diri. Lagi juga, keluarga teman aku ini mahu anaknya berjodoh dengan seorang lelaki yang sama taraf, setidak-tidaknya akademik. Atas rasa rendah diri itu, pacar mahu memutusin hubungan atas alasan, dia ngak bisa membahgiakan teman aku ini tadi.

Teman aku, sedih, kerna dia benar-benar cinta sama lelaki itu. Ngak mahu hubungan mereka putus atas kerna alasan rendah diri. Aku waktu itu, hanya bicara, jika pacarnya itu benar-benar cinta ama dia, dia harus memperjuangkan cintanya. Cinta itu perjuangan, harus berjuang untuk mendapatkan, harus berjuang untuk mempertahankan. Tapi jika pacarnya itu, udah menyerah, ngak mau lagi turut berjuang, ayuh, turutin aja maunya. Putus aja kata aku.

Dia diam. Aku bicara lagi dengan nada bertanya. Kenapa dia ngak mau mutusin lelaki yang udah hilang semangat juang pada cinta. Apa sih yang dia mau pertahankan pada hubungan itu. Apa dia mahu pertahankan cinta dia itu, cinta yang aku kira hanya ego. Ego kerna melihat pasangan lain bahagia, lantas dia fikir, dia juga bisa bahagia. Apa kerna dia udah cinta mati, yang menurut aku cinta mati itu hasil dari ketakutan diri ini tidak lagi akan memperoleh rindu juga kasih dari lelaki lain. Yang sebenarnya, tanggapan itu silap. Atau kerna dia mahu mencuba lagi. Terpengaruh dengan kata-kata 'terus mencuba pasti berjaya'.

Dia diam lantas tenang memberitahu. Dia sayang lelaki itu, cintakan lelaki itu dan ngak mau lelaki itu pergi dari dia, kerna lelaki itu memberikan rasa selesa pada dia, membuatkan dia rasa selamat. Aduh, aku bungkam. Kerna atas jawapan itu, aku hilang hujah, hilang soalan susulan dan aku terus bisa mengerti kenapa dia mahu pertahankan hubungan dia.

Terus aku melihat diri aku, apa aku punyai segala ciri-ciri itu. Bisa memberi rasa selamat juga rasa selesa pada cinta yang aku punya. Aku kira untuk selama waktu yang ada, aku hanya membuat cinta itu rasa biasa-biasa. Untuk waktu ini, aku hilang kata-kata untuk bicara lagi sama dia. Kerna aku harus renung lagi diri aku. Apa aku bisa meberi rasa yang sama perti yang pacar teman aku tadi memberi rasa itu kepada dia.

Senja udah hilang, malam makin ghairah. Aku hilang bersama hilangnya senja. Larut dalam perasaan gelap aku. Gelap untuk berfikir apa rasanya bila kita rasa selamat juga selesa, mungkin aku harus merendah diri untuk bertanya bagaiamana dia memberi cinta itu rasa selamat juga selesa biar dia dalam keadaan rendah diri. Untuk teman aku, maaf, aku tidak bisa beri pendapat untuk hubungan kamu lagi, kerna aku sendiri terpaksa mengkoreksi diri aku dulu.

Tuesday, September 12, 2006

kenangan cinta itu seprti anjing

lorong itu sepi
kerna siang udah hilang
manusia lari rehat di rumah
hanya tinggal anjing

hati ini sepi
kerna kamu udah pergi
cinta terbang kelangit
hanya tinggal kenangan

yang menyalak
menganggu malamku

Cinta, itu bukan percaya.

Jika dulu, ketika aku masih beranggapan pluto itu planet. (sekarang ia udah bukan planet). Aku, sentiasa memberi tahu hati aku bahawa percaya itu cinta. Cinta itu percaya. Aku memberi kepercayaan terhadap cinta lebih dari apa yang aku lihat pada bulan juga bintang. Bagi aku, rasa cinta itu percaya, jika percaya itu ngak ada, cinta itu pasti ngak ada. Ini memang sesuatu yang benar dan tidak ada lagi penyanggahan. tapi hanya jika cinta itu dengan Dia. tuhan kita.

Pada satu waktu, cinta pada manusia, aku juga berkira begitu, cinta tidak akan ujud jika tidak ada rasa percaya. kerna percaya adalah asas untuk binaan rumah cinta. Tapi aku lupa, manusia itu hamba, pasti cinta pada hamab ngak akan pernah sama dengan cinta pada tuhan. Atas hujah ini, aku baru merasa lega, untuk merasa curiga terhadap cinta yang datang, juga cinta yang udah ada dalam genggaman. Mungkin kerna itu, tuhan memberi cara untuk cinta yang udah hancur, guna talak yang terjatuh, baik talak terus dari suami atau juga talak taklik .

Perempuan yang memberi cinta, sering berharap, agar si lelaki itu percaya kepadanya. Percaya pada setiap perbuatan, percaya pada setiap kelakuan. tapi, perempuan jangan terlalu gembira jika sang lelaki menganguk percaya, kerna bagaimana bisa si lelaki percaya jika perempuan itu keluar jalan-jalan dengan mantan pacarnya. bagaimana, dia bisa percaya jika perempuan itu jalan-jalan dengan lelaki idolanya.

Sang lelaki juga begitu, pasti udah maklum, perempuan juga tidak pernah memberi kepercayaan kepada lelaki. Biar percaya keluar dari bibir, tapi hati hanya tahu curiga. Apa lagi jika teman lelaki dia itu punyai dari penarik yang ampuh. Percaya dalam cinta manusia itu ngak pernah ujud. Ia hanya mitos mungkin juga lagenda. Untuk yang sering percaya, dirinya bertuah kerna punyai pacar yang percaya, percayalah, kamu sendiri ngak percaya pada pacar kamu, jadi jangan mengharap untuk dia percaya pada kamu.

Untuk yang masih percaya, aku mau katakan, curiga pada cinta manusia itu bukan dosa. Itu fitrah, harus bagi kita curiga. Jangan pernah ada rasa bersalah untuk tidak percaya. Kita di lahir dengan rasa itu, jangan membunuh rasa itu hanya kerna kita di bohongi mitos.

Tapi, untuk apa pun, kesederhanaan itu wajib. Percaya seadanya, curiga juga harus seadanya. Itu maksud aku. Jangan terlalu memberi 100% keyaikan pada cinta manusia. 100% itu hanya milik Allah. Tapi untuk hari ini, kita lagi cenderung untuk mempercayai cinta manusia itu dari cinta tuhan. Termasuk aku. ah. Kacau.

Jadi, percayalah, percaya pada cinta manusia itu tidak akan ujud hingga hari kiamat. Tapi terserah untuk kalian percaya pada bicara aku ini. Kerna ia hanya tulisan dari hati seorang lelaki dingin yang mengira-ngira dingin itu sebetulnya indah. Hehehe

Monday, September 11, 2006

catatan untuk perempuan 5

Untuk catatan terdahulu, aku ada bilang lelaki itu berjenis-jenis. Untuk waktu ini aku mahu mengatakan bahawa perempuan sering bilang , lelaki itu hanya akan merindu, hanya memanja, hanya akan bersunguh-sungguh bila mahu mendapatkan cinta wanita. lelaki jenis ini tidak tahu putus asa, sanggup terluka, sanggup menunggu. Tapi bila cinta itu dalam gengaman, sang lelaki akan mula jadi biasa-biasa. Tidak ada lagi kata rindu, kata cinta, pujuk rayu juga belaian manja. Ini yang perempuan percaya, lelaki semua begini jenisnya.

Mahu aku peringatkan bahwa ini jenis yang sering di lihat. Ada lagi sejenis lelaki yang tidak pernah lelah untuk memburu cinta, sering memujuk rayu, sering berkata rindu bila lelaki ini peroleh cinta wanita. Dimana sikap sebelumnya tidak berkurang, malah bertambah lagi cinta juga manja. Tapi untuk lelaki jenis ini, biasanya dia tidak lama untuk bertahan dalam posisi merayu cinta. Bagi lelaki jenis ini, bila dia udah terluka, bila dia udah terlalu lama mengunggu, dia akan pergi bersama cintanya. Dia kira, itu yang terbaik bagi perempuan tersebut. Kelihatannya dia putus asa, tapi itu hanya terjadi setelah dia usaha sepenuh hatinya untuk meyakin perempuan bahawa cinta yang dibawanya itu ikhlas dari hati.

Di sini terkesan dua sikap yang berbeza, untuk lelaki jenis pada perenggan pertama, dia gigih, tapi tidak mencinta sampai ke akhir. Untuk lelaki kedua, mencinta sampai mati, tapi tidak gigih untuk mendapatkan cinta. Ini dunia, setiap kelebihan pasti dikurniai kekurangan. Dan untuk waktu ini, lihat aja pasangan kalian. Jangan hanya memikir lelaki hanya sejenis. Untuk waktu ini (udah Maghrib), aku undur dulu. nanti aku cerita lagi tentang jenis-jenis lelaki. Hehhee

*aku lelaki yang berhati hitam...hehehe

menumpang malam

untuk malam
izinkan aku menumpang
disudut gelapmu ini
bersama lelahku
menunggu lena

izinkan aku singgah
di dadamu yang berbintang cerah
bersama mimpi ku
menunggu pagi

izinkan aku baring
di sayapmu yang dingin
bersama hatiku
menunggu cinta

Saturday, September 09, 2006

cinta diantara bintang dan bulan

Aku senang untuk mengakui aku gemar untuk berbaring di padang rumput untuk melihat malam. Aku suka untuk melihat bintang juga bulan. Ia terlihat jauh dari aku. Aku kagum dengan ciptaan itu. Aku terlihat diri aku kerdil. Tapi untuk perkara itu, sebetulnya aku suka melihat malam kerna dalam gelap malam itu aku bisa mengelapkan segala masalah hati aku.

Dalam melihat malam, aku sering terkeliru, aku mahu menikmati bulan, atau aku ingin menikmati bintang. Kerna kedua-duanya indah, dan pasti keduanya memberi aku rasa tenang. Cuma di sini tidak adil bagi aku untuk mengatakan aku lebih mengemari bintang kerna pasti nanti aku akan terkesan selingkuh (curang) dengan memerhati pula indahnya bulan. Jadi aku lagi suka berkata aku suka keduanya dan jika aku di beri hanya satu pilihan, aku lagi rela untuk menutup mata aku dari tersu melihat indah keduanya.

Dalam hidup sebenar, aku juga sering begitu, terperangkap dengan pilihan. Baik dalam kerja, dalam hiburan, ketika shopping, ketika mau ketandas, juga dalam cinta. Wujud perasaan yang tamak. Ingin semua kebaikkan yang aku bisa peroleh dari hal yang menjadi pilihan aku. Misalnya tandas, aku sering dalam dilema, mahu ambil tandas di hujung atau tandas di tengah-tengah. Kerna aku suka kedua nya. Terlihat bersih. Tapi aku kira itu pilihan yang mudah kerna tandas ngak punya perasaan. Jadi aku main-main aja dalam memilih. Jika tandas yang aku pilih tadi ngak punyai air, aku baru merasa, aku membuat pilihan yang silap. lalu aku terus menyalahkan pilihan aku tadi. Untuk bangun kembali pada tandas sebelah udah ngak mungkin kerna belum cebuk. Malu. Jadi aku harus bisa lagi kreatif biar aku sakit hati. Ini untuk perkara mudah. Perkara yang sebegini pun bisa membuat kita jadi pusing, apatah lagi dalam perkara sukar, sesekukar cinta.

Dalam cinta jika kita harus memilih, aku pasti ngak bisa untuk itu. Aku sering beranggapan cinta itu satu. Tapi biar ia satu, ia bisa di bahagi semaunya kita. Tapi dalam hal membahagi ini, aku kira bukan yang terbaik kerna aku tidak pernah punya upaya untuk itu. Aku hanya bisa membawa satu cinta dalam satu masa. Jika aku membawa 2 atau 3 cinta, pasti hidup aku ngak keruan. Misal ia terjadi juga, aku kira itu cubaan yang punyai rahmat. Untuk menjadikan aku lagi kuat dalam membat pilihan. agar jangan main-main seperti aku memilih tandas tadi.

Cinta itu jika terpaksa membuat pilihan, jangan pernah salahkan pilihan, kerna pilihan itu wujud dari tuhan yang mahu menguji kita. Sepertinya soalan periksa, ada jawapan pilihan A, B, C dan D. Begitu juga cinta, jadi pilihan bukan sesuatu yang harus disalahkan. Umpama menjawab soalan periksa, pasti kita akan meneliti setiap semua jawaban dan kembali memikir apa jawaban yang tepat berdasarkan ilmu kita. Jika kita berpindah dari satu pilihan kepada pilihan yang lain, itu bukan selingkuh, ini adalah formaliti yang normal. Jika ilmu kita tinggi pasti ia mudah.

Dalam cinta,hal sama juga terjadi, jika wujud pilihan, kita akan mendekati pilihan-pilihan yang ada itu. ini bukan selingkuh, seprti aku kata tadi, ini formaliti. Setelah pilihan-pilihan itu kita selidiki dengan ilmu yang ada pasti kita bisa membuat keputusan. Cuma aja, ilmu dalam cinta tidak akan pernah cukup untuk kita. Harus kita guna naluri dalam memilih agar kita bisa cemerlang dalam ujian hidup ini. tapi biasanya, kita hanya guna naluri. Dan ternyata naluri kita ngak tepat.

Untuk mudah, aku kira, harus di permudahkan cara. Pilih ikut keutamaan kita. Keutamaan dari segi selera, agama, ekonomi, akademik, keluarga juga akhlak. Jika itu terjadi, pasti kita tidak akan menyesal dengan apa yang kita peroleh dari cinta yang kita pilih. Itu aja bagi aku, pilih berdasarkan keutamaan. Biasanya juga keluarga kita turut menyumbang dalam pilihan tadi. Aku seperti biasa, menegaskan, duduk di bawah kipas sambil bicara hal ini emangnya lagi mudah, dari kita berada sendiri di situasi itu. Dan untuk berada di situasi itu aku umpamakan aku berada lagi ditengah padang sambil baring melihat bulan dan bintang. dimana jiak aku terpaksa memilih, aku lagi tega untuk menutup mata aku dari melihat keduanya.

sesudah Asar

Hujan sesudah Asar tadi cukup mengkhayalkan aku. Ketika aku baring membaca majalah kisah artis-artis (bagus untuk menambah dosa) aku terleka dengan bunyi hujan, tanpa sedar aku terlelap. Mujur aku bangun ketika Maghrib belum merajuk mahu pulang. Terima kasih pada seorang teman cantik aku kerna memberikan aku SMS yang aku kira asbab untuk aku jaga dari lena tadi. Dalam SMS dia berpantun:

ada rindu yang terpendam,
ada rasa penuh dendam,
aku karang jadi gurindam,
kasih padamu yang tak pernah padam

Mungkin kerna aku tidak sempat untuk bermimpi membuka celana, cepat jemariku menari mengetik SMS balasan pantun untuk dia.

ada biji yang terpendam,
ada batang yang berdendam,
aku keraskan jadi gurindam,
pelepas rindu padamu tak kunjung padam

Seketika selepas itu aku baru beringat bahawa bisa aja aku di salah maksud. Ini semua gara-gara tidur selepas Asar. Biasanya, aku hanya tersalah masa, mengira Maghrib itu subuh. Juga terkadang terus menyarung baju sekolah siap untuk berkasut putih. Mujur ada ibu yang tolong tertawa melihat aku ingin kesekolah pada waktu Maghrib. Itu kenangan lalu. Untuk waktu ini, aku belajar perakara baru lagi. Tidur selepas Asar bisa mengaktifkan pemikiran otak gelapku. Hehehe.

Mujur teman cantik aku itu udah sedia maklum, bahawa aku ini seorang yang puitis, atas semua perkara. Hehehe . Dia hanya membalas SMS tadi dengan ringkas

amboi, melucah nampak

Aku terus tersenyum. Hehehe. Jadi jaga matamu dari terlena sesudah Asar.

Friday, September 08, 2006

buah dada yang tertolak

Jadi untuk menjadi seorang yang baik kategori A+ adalah sukar pada hari ini. Itu kesimpulan yang berasaskan pertanyaan dari hati aku. Baik kategori A+ dari pengertian aku adalah seseorang yang bisa menjaga dirinya dari membuat sesuatu yang boleh memberi dosa. Menjaga tangannya dari meramas, lidahnya dari menjilat, jarinya dari menggentel, bibirnya dari menghisap juga matanya dari melihat penuh bernafsu. Untuk anggota tubuh yang lain maaf, aku tidak senaraikan kerna nanti entry (aku baru belajar memelayukan perkataan ini) terlalu panjang.

Siapa yang tidak pernah meramas vcd-vcd bajakan (cetak rompak). Siapa yang tidak pernah menjilat kata-kata nista, mengentel-gentel salah orang lain. Siapa pula tidak pernah bibirnya menghisap kata-kata pujian yang mengenyangkan riak.Apa kita juga mampu menahan mata dari bernafsu melihat dunia.

Mungkin kita hanya belum dari meramas tetek, menjilat ke****it, mengentel-gentel dan menghisap puting juga memerhati dengan bernafsu buah dada wanita yang menolak bajunya kehadapan. Jika hanya itu yang belum kita perbuat, kita masih dalam baik, cuma dalam ketegori C+ aja. Hurm. jadi fikir, kita sebetulnya dalam kategori mana.

Aku kategori f...hehehe

Wednesday, September 06, 2006

saat cinta itu datang

cinta jika ia datang
jangan terlalu cepat untuk menangkap
tapi jangan pula di biar pergi

kerna cinta yg datang tidak semuanya putih
terkadang ia hitam juga kelabu
perhatikan ia dengan mata hati
selidiki ia dengan jiwa
dan soal ia dengan iman

jika cinta itu tidak ternampak putih dari mata hatimu
tidak terkesan baik dari jiwamu
dan tidak menjawab jujur dengan iman mu

maka, jauhi lah cinta itu

Kerna cinta itu hanya lalu untuk berbisik kosong pada jiwamu
seperti syaitan yang sering berbisik pada hatimu

Tuesday, September 05, 2006

kesempurnaan datang seribu tahun lagi

Jika kamu bertanya kepada aku, apa yang aku ingin dalam hidup ini, pasti jawabku sama dengan kamu. Aku ingin hidup yang sempurna. Lengkap segala syaratnya dari segi agama, ekonomi, cinta, keluarga, kebahgian juga kesihatan. Tapi kesempurnaankah yang kita cari dalam hidup. Sedangkan kita tahu bahawa kesempurnaan itu hanya milik Allah. Jadi jika kita tidak mampu beroleh kesempurnaan dalam hidup, apa lagi yang kita kejar sebetulnya.

Terserah kepada kita untuk mengejar apa yang kita mahu. Kita pasti tetap degil untuk mengekar kesempurnaan dalam hidup dengan melengkapi segala syart kesempurnaan itu satu demi satu. Biasanya Allah udah mempermudahkan kita dalam mengejar impian kesempurnaan dalam hidup. Mungkin Dia udah memberikan kita syarat kekayaan, kesihatan tapi kebahgian kita rusak. Maka kita hanya perlu fokus syarat dalam mengejar kebahgian itu sendiri. Mungkin juga, Allah hanya memberikan kita kesihatan tapi yang lain-lain ngak diberi, jadi kita akan mengejar harta, mengejar kebahgian juga macam-macam lagi.

Tapi untuk semua perkara itu, aku kira untuk kebanyakkan manusia, Allah tidak memberikan mereka harta juga agama yang baik. Sepertinya aku. Tapi untuk keduanya itu harus kita bertanya kepada diri kita yang mana kita selalu kejar. Agama atau harta. Sebetulnya ia bisa seiring. Tapi kerna nafsu mengatakan bahawa agama itu hanya melambatkan proses, jadi kita suka untuk meletakkan agama jauh terkebelakang.

Begitu juga dengan cinta manusia. Kita terkadang lebih mengejar cinta manusia lebih dari cinta kepada Allah. Kita rasa itu yang menjadi impian utama kita hidup di dunia. Kita pastinya terlupa bahawa, Allah emangnya tidak menjadikan dunia ini sempurna kerna syurga itu sudah sempurna. Lagi pula untuk apa dunia ini sempurna jika wujudnya hanya sementara.

Untuk itu, cuba mengejar segala syarat-syarat kesempurnaan hidup sebetulnya perlu masa seribu tahun , tapi umur kita ngak bisa ke situ. Makanya, kita hanya akan memperoleh kesempurnaan di hari akhirat kerna pada waktu itu kita tidak bisa lagi mati. Jadi kita harus mengakui ada perkara yang kita terpaksa lupakan. Kita perlu membuat pertimbangan yang wajar, syarat apa yang bisa membolehkan kita memperolehi kesempurnaan selepas mati nanti. Apa syaratnya punyai harta yang banyak, keluarga yang bahgia atau kesihatan yang baik. pasti itu hanya bonus. Syarat utamanya ialah kita punyai keredhaan dari Allah. Kita punyai ilmu agama yang diamal dengan ikhlas. Dengan mendapatkan itu kita bisa memperoleh ksempurnaan yang abadi.

Untuk itu, lihat diri kita. Dimana jalan kita udah berada. Kita berada dalam perjalanan mengejar dunia atau mengejar redha Allah. Untuk ini aku sentiasa doakan diri aku supay diberi keinginan yang kuat untuk melebihkan yang kekal dari yang sementara ini.

monolog 1

Ketika tadi, sesudah aku mengambil wuduk. Aku melihat wajah aku di cermin. Terlihat butir-butir air jatuh satu-satu. Aku terasa sesuatu di situ. Terasa kecilnya diri aku. Lagi kecil dari air yang menitik.

Pasti kita selalu mendengarkan, air wuduk itu menghapuskan dosa-dosa selagi kita tidak perbuat dosa besar. Maknanya, dosa kecil aja yang terhapus. Dosa besar hanya terhapus dengan taubat nasuha.

Juga mesti kita selalu mendengarkan bahawa, titik-titik air wuduk yang jatuh itu melambangkan dosa-dosa kita yang turut sama jatuh ketanah. Dosa dari mata, dari telinga, dari mulut, dari tangan juga kaki. Air wuduk yang mengalir disitu akan turut menyapu dosa kecil kita.

Dan aku mulai bingung disini. Aku merasa, butir-butir air wuduk aku terlalu banyak jatuhnya. Hingga aku merasa baju aku terlihat basah. Aku memikir, apa aku menggunakan terlalu banyak air. Atau sebetulnya anggota tubuhku terlalu banyak berbuat dosa. Biar apapun, itu semua peringatan untuk aku dan aku tahu aku memang banyak berbuat dosa. Hati-hati.

Monday, September 04, 2006

seperti punggok merindukan bulan

Aku kira untuk malam ini pungguk tidak akan lagi menunggu bulan terbit, tidak akan merindukan bulan lagi. Pungguk udah hilang sabar menunggu ia terbit dari celah-celah awan hitam. Bulan bisa aja menyuruh angin mengusir awan hitam tersebut. Tapi kerna bulan masih mahu berteman bintang dan juga malam hitam maka dibiarkan si pungguk menanti dengan hati luka. Punggok sedari itu, dia kecil juga daif. Bukan apa-apa berbanding dengan binta-bintang juga malam hitam tersebut.

Tapi bulan lupa, biar pungguk udah lari meninggalkan hutan untuk terbang ke gunung merindu bulan, hutan tetap setia menunggu punggok pulang. Untuk menagih cinta si punggok. Hutan itu tetap hijau, tetap rimbun seperti mana punggok terbang pergi mencari bulan. Bulan harus mengerti biar punggok udah curang kepada hutan demi cintanya kepada bulan, hutan tetap ada untuk menerima punggok kembali. Kerna hutan terlalu cintakan punggok. Lagi juga, punggok terbang lari senyap-senyap.

Punggok tidak akan mati biar bulan tidak muncul. Punggok akan tetap hidup bahgia melihat bulan terus sengsara di selimuti malam hitam. Namun hingga waktu itu tiba, punggok akan tetap mencintai bulan, akan tetap merindukan bulan.

aku ingin seperti malam gelap

aku memperhambakan Mu
biar aku ini sama seperti malam gelap
yang menjadi hamba kepadaMU

aku hanya tahu duduk-duduk menikmati indahnya bintangMU
dan sentiasa berharap
datangnya redhaMU kearah aku
tanpa aku mahu usahakan
untuk mencarinya sendiri
sepertinya aku ini tuan punya alam

aku lupa
untuk semua redha
yang datang dariMu
aku harus cari sendiri

tapi aku masih hambaMu
yang lemah tanpa hidayahMU
berikan aku setitik hidayah
agar aku bisa usaha sendiri
melembutkan hati gelapku ini
agar bisa mencari redhaMU
biar tidak mampu sesuci malaikat
tadi setidak-tidaknya
aku masih mampu seperti malam gelap
untuk menjadi sebenar-benar hamba padaMU
untuk setiap hidupku yang tersisa

Sunday, September 03, 2006

monolog

Ketika aku sendiri, aku gemar untuk memikir, apa yang aku perbuat saat aku keluar dari bilik aku ini. Aku mahu memikir apa aku ini berguna untuk agama aku. Apa aku akan tersenyum dengan manusia atau, aku akan memperoleh pahala dari setiap langkah yang aku cipta.

Untuk kebanyakkan waktu, ketika aku melangkah, udah terniat hitam dalam hati aku. Aku rasa, untuk itu aku belum peroleh dosa, hingga aku perbuat niat aku itu. Sedangkan, jika aku berniat putih pasti untuk setiap langkah aku itu bisa peroleh pahala. Lagi mudah rasanya. Tapi untuk perkara semudah itu pun aku masih ngak bisa. Pasti hati aku udah jauh rusak. Harus segera dibaiki, sebelum aku dijemput bertemu dengan pencipta aku dengan tangan kanan yang kosong. Aduh.

setiap yang datang dari kamu

setiap yang terbit
dari bibirmu adalah madu
yang aku guna untuk maniskan jiwaku

setiap yang terpancar
dari wajahmu adalah kasih
yang aku guna untuk ceriakan hariku

setiap yang datang
dari hatimu adalah rindu
yang aku guna untuk suburkan cintaku...

Saturday, September 02, 2006

kuda laut ku gagah berani

Ada waktu yang aku lupa bila, kerna udah terlalu lama aku kira. Aku pada waktu itu sendiri berlalu di tepi jalan yang ramai. Di satu sudut aku ternampak seorang tua yang terlihat kuno, menjual ubatan seks. Di antara barangan yang aku masih ingat, ialah kuda laut jantan yang udah di keringkan. Orang tua itu kata ia bagus untuk tenaga batin. Untuk tahan lama. Aku terus berlalu dan melupakan hal tersebut kerna aku masih yang terbaik, tidak perlu lagi pada ubatan tersebut. Hehehe.

Cuma, pada hari semalam, ketika aku melihat keluar jendela, menikmati indahnya awan di balik langit biru. Fikiran aku melayang mengenangkan peristiwa itu. Bukan kerna aku udah perlu ubatan seks, tapi aku terfikir kenapa kuda laut jantan yang di jual, bukan cula kuda sebenar. Yang ada hanya pil kuda jantan.

Aku kira cula kuda jantan sebenar, lagi ampuh kerna ia lagi besar dan juga lagi sukar di dapati. Mungkin stok dan harganya yang jadi persoalan pada orang tua penjual tersebut.

Tapi, seketika itu juga, aku rasanya baru mengerti persoalan aku tadi. Bahawa, kuda laut jantan itu sebetulnya lagi hebat dari kuda sebenar. Ini kerna kuda laut jantan bisa mengandung dan melahirkan anak-anaknya. Sedangkan kuda jantan hanya tahu mengawan. Atas perkiraan itu kuda laut jantan dilihat punyai lebih banyak khasiat juga lebih punyai sebab untuk di jadikan ubat tenaga batin. Kerna batin kuda laut jantan itu kuat. Ia menabur benih, tapi dia juga yang menanggung hasilnya. Pasti perlu batin yang kuat. Hehehe.

Tiba-tiba, aku terfikir pula orang tua yang kelihatan kuno tersebut. Jika benar andaian aku, dari mana orang tua si penjual ubatan seks itu tahu fakta ini. Mungkin dia dulu belajar zoomarine atau apa dia penggemar rancangan national geographic, atau pelanggan majalahnya. Mungkin juga dia memperolehinya dari warisan dia. Apapun puncanya, aku belajar sesuatu dari situ.

Pertama, kecil-kecil cili api (untuk kuda laut jantan). Keduanya, jangan menilai buku dari kulitnya (si tua penjual ubatan seks). Fikiran aku terus melayang lagi memikir, jika lelaki bisa mengandung, pasti perlu lagi banyak ubatan dari perempuan. Hehehe. Mujur tuhan menciptakan hanya perempuan yang bisa mengandung. Syukur.

Friday, September 01, 2006

cemburu itu suci

Aku percaya, kita tidak cemburu jika kita percaya tiada kaitan perasaan diantara pasangan kita dengan teman lain jantinanya. Cuma kita cemburu kerna kita tidak pasti apa perasaan pasangan kita dengan teman lain jantinanya tersebut. Kita bisa berandaian pasangan kita itu akan tertarik dengan teman lain jantinanya atau teman lain jantinanya itu tertarik dengan pasangan kita. Lantas wujud cemburu hasil dari andaian tadi.

Segalanya adalah andaian. Tapi jika hanya andaian juga tidak menjadi cemburu. Cemburu itu hadir dari rasa kasih yang mendalam kepada pasangan kita. Kita mahu hanya dia untuk kita dan dia hanya ada kita. Untuk berkongsi kasih dia dengan lain pasti bukan caranya. Lantas rasa ingin memiliki, rasa ingin melindungi itu mewujudkan rasa cemburu. Atas itu wujudnya layanan manja juga pujuk rayu.

Cemburu itu sifatnya di hati. Bukan pada fizik. Ia tidak wujud biar pasangan kita keluar sendiri-sendiri dengan teman lain jantinanya, jika kita yakin tidak wujud perasaan cinta. Tapi biar pasangan kita keluar ramai-ramai dengan pasangan lain jantinanya, kita tetap cemburu jika kita meyakini ada wujud kontak perasaan sesama mereka. Itu cemburu bagi aku.

Jika di perkirakan rasa cemburu itu suci. Kerna ia adalah rasa untuk memiliki, rasa untuk melindungi. Tapi bila rasa itu berlebihan maka, pasangan kita tadi secara tidak sedar udah berada dalm penjara yang kita ciptakan untuk dia. Dia udah ngak bebas dan tinggal dia sendirian kerna dia hanya untuk kita.

Lantas untuk memberi rasa suci pada cemburu, harus ia sederhana sifatnya. Jadi untuk mencipta suasana yang sederhana, andaian kita juga harus sederhana. Kita memberi andaian yang baik tapi harus sentiasa awas. Kerna jika tiada andaian maka tiada cemburu lantas tiada lagi kawalan juga tiada rasa untuk memiliki. Rasa itu yang menghasilkan layanan manja juga penambah rasa dalam cinta.

Cuma dalam hal-hal yang istimewa, misalnya kita mencintai seorang yang kita udah tahu masih belum mampu melupakan pacar lamanya. Atau dia masih punyai pacar, apa cemburu itu harus atau bagaimana? Mungkin ia harus jika kita udah di beri cinta. Tapi jika kita masih berangan-angan. Cemburu itu hanya percuma. Atas itu hati-hati dengan siapa yang anda cemburui . hehee

untuk keindahan 2

Maafkan aku kerna menikmati keindahan itu tanpa mahu mengerti bagaimana ia tercipta untuk aku. Tanpa mahu memahami kenapa ia harus ada disisi aku, menemani aku biar hanya untuk sesetengah waktu.

Beri aku masa untuk menghargai keindahan, kerna keindahan sentiasa memberi aku waktu untuk menanti, memberi aku masa untuk bicara. Aku hanya ingin keindahan tahu, aku juga punyai hati. Biar aku tidak tahu untuk apa keindahan itu untuk aku, aku masih bisa mengerti apa makna senyuman keindahan itu.

Untuk keindahan, aku memohon ampun untuk segala rasa hitam yang aku punya terhadap keindahan. Jika keindahan tidak mampu untuk memaafkan aku, aku tetap akan berdoa untuk keindahan sehingga hati aku ini luluh di makan tanah.