Thursday, August 31, 2006

untuk keindahan 1

Untuk keindahan, aku tidak pernah mengerti rasa hati aku. Aku tidak mempercayai keindahan itu. Aku tidak merasakan jujurnya keindahan itu terhadap aku. Kerna, bagi keindahan, aku hanya untuk mengisi ruang-ruang di sudut kosong keindahan itu.

Kerna untuk apa sahaja upacara kelas pertama, pasti aku tidak bisa memperoleh keindahan. Jika aku memperoleh keindahan, itu hanya kerna keindahan merasakan hanya aku sahaja yang tertinggal untuk melengkapkan keindahan itu. Aku hanya diberi keindahan jika ia untuk perkara-perkara yang biasa. Perkara-perkara yang keindahan tidak mampu peroleh dari indahnya malam.

Aku tidak merasa keindahan itu wajar bagi aku. Keindahan memuja aku seperti dia memuja indahnya malam, seperti memuja indahnya bintang. Tapi aku masih tetap berkata pada hati aku supaya mengejar keindahan itu. Aku masih memujuk jiwa aku untuk memberi segala-galanya pada keindahan.

Aku tidak mengerti perkara itu. Aku masih mengharapkan keindahan, supaya akan memandang aku. Akan nanti memeluk aku sebagai yang satu. Aku kira aku masih perlukan keindahan itu lebih dari dia memerlukan aku.

Cuma hanya satu sebab untuk aku terus memberi senyuman kepada keindahan. Bukan kerna kasih yang diberikan keindahan kepada aku, bukan kerana rindu yang di hembuskan oleh keindahan, kerna aku tidak mempercayai segalanya tentang keindahan. Tapi, kerna aku terlalu mencintai keindahan itu. Terlalu merindukan keindahan itu. Hanya untuk sebab itu aku masih memberi hati aku untuk di toreh dengan belati keindahan.

Tapi, seperti yang aku percaya, aku juga punyai batasan aku. Untuk keindahan, maafkan aku kerna tidak mempercayai keindahan itu, tapi dalam waktu itu juga, aku mencintai keindahan, Aku hanya percaya cinta aku pada keindahan. Itu aja.

ada waktu

ada waktu biar berlalu
tanpa senyum
kerna dengan tersenyum
kamu akan menipu hatimu

ada waktu biar berlalu
tanpa rindu
kerna dengan merindu
kamu akan menipu cintamu

Wednesday, August 30, 2006

catatan untuk perempuan 4

Perempuan juga sering berkata, mereka setia pada cinta. Itu aku akui, perempuan memang setia. Bagi mereka kesetian itu bukti cinta. Tapi untuk perempuan, bila mereka melnagkah kesatu tangga lagi dalam perhubungan. Mereka akan mulai sedar. Kesetian itu sebetulnya tidak adil untuk mereka. Mungkin kerna lelaki itu punyai perempuan lain, atau lelaki itu tidak punyai uang untuk menyara mereka.

Lantas, dalam hal sebegini, perempuan akan mulai berkata, kesetian adalah perkara yang paling merugikan. Lntas untuk perempan, jangan terlalu bangga dengan kesetian kalian. Kerna biar ia kesetian, ia juga punyai batasnya. Sentiasa aja berjaga-jaga agar tidak termalu sendiri nanti. Hehehe

aku ingin kamu membunuh aku

aku ingin kamu ,
melihat aku di sini,
sendiri mengejar kamu,
tanpa di temani bayangmu..

aku ingin kamu,
memikir aku disini,
sendiri merindui kamu,
tanpa di temani cintamu..

aku ingin kamu,
melukai aku disini
sendiri menanggung pedih,
tanpa di temani pujukmu..

aku ingin kamu,
membunuh aku disini,
sendiri menunggu mati,
tanpa ditemani derita ini lagi...

catatan untuk perempuan 3

Perempuan sering berkata, semua lelaki itu sama. Biar hakikatnya lelaki itu sendiri berjenis-jenis. Biar mereka mungkin sama dalam hal-hal tertentu. Hehehe. Untuk waktu ini aku bisa bilang ada lelaki jenis yang terlihat baik. Tapi jangan terlalu percaya, kerna mungkin pada mulanya dia terlihat baik sebab dia tidak tahu hal-hal perempuan. Dia takut untuk kehilangan perempuan.

Tapi bila udah menikah, dia udah tahu cara menjinakkan perempuan dan merasa keseronokkan menundukkan perempuan. Jadi dia mulai teruja untuk mendapatkan lagi cinta perempuan. Sebanyak mana yang dia bisa. Hanya untuk membalas dendam pada masa lalu dia yang malang dan juga kerna lelaki itu baru tahu potensi dia. Hehehe. (jangan bilang semua lelaki sama, itu baru sejenis)

Tuesday, August 29, 2006

catatan untuk perempuan 2

Perempuan itu penuh kasihan. Mereka tidak mudah untuk menolak (perkara yang tidak jahat) biar ia akan menyusahkan diri mereka. Meraka sering mengalah juga sering memberi kasihan kepada perkara yang tidak sepatutnya. Dalam cinta, mereka juga sering begitu. Akhirnya , diri sendiri yang sengsara. Jadi untuk perempuan, aku sering ingatkan, cintai lelaki kerna diri lelaki , bukan kerna kasihankan lelaki itu. Kerna lelaki itu tidak perlu kasihan dari perempuan, mereka tetap bisa bahgia seperti mana sebelum kamu memberi cinta.

catatan untuk perempuan 1

Perempuan juga dikenali kerna hati yang bisa di lembut. Seperti kerasnya kerak nasi. Lama-lama ia akan bisa juga lembut. Cuma masa akan menentukan. Atas itu jika seorang perempuan bicara mengguna perkataan 'tidak' ia hanya benar untuk waktu itu. Untuk masa lain, harus hati-hati. Kerna itu aku tidak jemu untuk memberi ingat, biar aku terlihat sepertinya lelaki yang cemburu . Hehehe

catatan untuk perempuan

Perempuan jika di perhati mereka lembut juga santun. Tapi kerna mereka di lihat begitu kita lelaki mudah terlupa, di balik lembut itu mereka sebetulnya bisa memusnah. Jadi atas itu aku sentiasa memperingatkan diri aku, mana-mana perempuan selain ibu aku akan aku berikan keraguan atas mereka. Aku meminta ampun atas keraguan itu. Jadi, jika ketemu aku, pastikan hanya cerita hal-hal yang mudah. Jangan sampai aku tersenyum sendiri. Hehehe

pilihan kedua.

Ketika aku masih sekolah, aku paling benci untuk mendapat temapt kedua dalam akademik. Aku lagi rela mendapat temapat ketiga atau keempat. Mujur aku tidak mendapat tempat kedua, kerna aku biasanya mendapat nombor belas-belas. (aku ngak pintar, hehehe)

Dalam hidup, aku juga benci untuk menjadi kedua. Samaada menjadi penolong ketua, timbalan atau apa saja nama jawatan yang menakrifkan , aku ialah orang kedua. Mujur aku biasanya hanya menjadi ahli biasa. hehe.

Aku benci untuk menjadi kedua bukan kerna aku benci angka dua. Tapi rasa yang diberi oleh angka itu. Ia memberi rasa bahawa aku ini hanya pilihan kedua. Bukan yang utama. Kedua juga menjadikan tekanan, kerna akan datang soalan dari dalam juga luar bertanya kenapa bukan kamu yang pertama. Sedangkan kamu lagi bagus dari yang pertama.

Kedua juga memberikan andaian yang pertama itu lagi punyai kuasa lebih juga hak yang lagi banyak. Biar yang kedua itu juga manusia. Bebanan kerja juga lebih banyak untuk yang kedua, kerna yang pertama biasanya adalah ketua.

Dalam soal cinta, aku paling benci untuk jadi yang kedua. Bagi aku menjadi pilihan kedua umpama gagal dalam cinta. Jika mahu bercinta dengan aku, pastikan aku ini adalah yang pertama. Mungkin bukan cinta pertama, setidak-tidaknya aku pertama buat waktu itu. Cinta untuk aku, tiada di tengah-tengah. Hanya ada hitam juga putih. Jika ia kelabu, ia bukan cinta.

Bagi aku, aku bisa menjadikan cinta itu pertama dalam semua hal. Biar hakikatnya cinta itu bukan pertama kalinya bersama aku. Aku bisa melupakan semuanya. Cuma terkadang mungkin aku memperingatkan cinta itu akan hal-hal yang lalu agar tidak lagi terjadi begitu.

Tapi dalam hidup bukan semua yang kita mahu akan peroleh. Aku kira menjadi kedua bukan pilihan aku, tapi cinta tetap cinta. Cinta tidak mengenal pertama atau kedua. Ia bisa aja wujud. Lantas, atas kerna itu maka ada isteri pertama juga isteri kedua. Kerna cinta membenarkan kita untuk melanggar prinsip kita.

Atas kerna itu, jika aku menjadi pilihan kedua cinta, aku bisa menerima biar aku benci asal aja aku mencintai juga cinta itu. Lalunya, untuk menjadi kedua, aku mungkin banyak untuk terluka juga terjatuh, tapi kerna cinta, apa aja aku bisa turuti.Biar aku harus menjamu cinta yang haus itu dengan darah aku.

Cuma terkadang aku memikir, aku rela untuk menjadi cinta kedua kerna aku juga sebetulnya mencipta cinta kedua dalam hati aku. Lantas, aku tidak boleh mempersalahkan cinta kerna memilih aku sebagai yang kedua. Kerna aku juga mencipta cinta yang kedua. Bunyi seperti pusing, tapi cinta memang begitu. Ia tidak mudah, tapi enak. Jadi, rehatkan kepala untuk memeikir perkara ini. Hehehe.

cinta itu arang juga abu

Ada sesuatu yang terjadi bila kayu di bakar. Sama ada ia menjadi arang atau ia akan menjadi abu. Bila jadi arang, aku kira ia lebih bagus. Kerna arang itu bisa di guna bahan bakar juga bisa di jual. Cuma untuk membentuk kayu menjadi arang, kayu yang di bakar harus dalam suhu tertentu dan terkawal. Bila ia jadi ngak terkawal, ia akan jadi abu yang hanya jadi tempat untuk kucing melepaskan hajat.

Begitu juga cinta. Ada sesuatu yang terjadi bila cinta itu di bakar api sengketa. Ia bisa jadi arang. Dimana di sini sengketa akan menjadikan cinta lebih berharga lantas bisa mengukuhkan lagi hubungan. Kerna wujud persefahaman. Tapi bila api sengketa itu udah ngak terkawal, maka cinta akan musnah. Yang ada hanya dendam.

Cuma persoalannya, siapa yang mengawal api itu? Akal atau nafsu?

Sunday, August 27, 2006

ada belati

ada belati di tangan aku,
masih putih ,
ingin aku basahkan ia dengan darah hitam,
agar ia bisa menjadi keramat,
untuk warisan masa hadapan,

berdiri di bawah langit...

ada sesuatu di hati ini,
seperti bunga tapi tidak harum,

ada sesuatu di jiwa ini,
seperti malam tapi tidak berbulan,

ada sesuatu dimata ini,
seperti intan tapi tidak berkilau,

seperti itu semua,
adalah iman aku,

yang udah lama aku rendam di sungai hitam,
yang sering aku campak kemalam gelap,

hanya untuk memberi kenyang nafsuku
hanya untuk memberi senyum pada iblis di hatiku,

lalu akhirnya aku terus di sini,
berdiri di bawah langitMu,
untuk termanggu sendiri,
mencari cahaya,
di celah awan-awan senja hitam,
yang aku ciptakan sendiri..

Saturday, August 26, 2006

aku benci lelaki yang sempurna.

Tadi baru sebentar tadi, seseorang memberi aku pesanan ringkas. Memberitahu aku ini lelaki sempurna. Aku diam sebentar sebelum bertanya dimana sempurnanya aku. Aku ini serba kurang. Baik fizik, emosi juga ekonomi. Paling tinggi, aku ini hanya sederhana. Itupun hanya untuk kebetulan.

Dia menjawab ringkas, aku ini seorang lelaki yang bermulut manis. Lantas untuk alasan itu aku terus di golongkan sebagai lelaki sempurna. Jauh di fikiran aku, lelaki sempurna (atau paling tepat, hampir sempurna) ialah lelaki yang punyai paras tampan, punyai otak yang pitar, kaya, bijak bergaul dan paling penting dia bukan gay tetapi juga harus tulin. Tapi apa itu mulut manis?

Mulut manis bagi pengertian wanita ialah mulut yang bisa membicarakan hal-hal yang di ingankan oleh fikiran wanita. Bisa melembutkan jiwa wanita juga bisa memberi harapan pada hati wanita. Mulut manis juga sentiasa aja benar biar untuk perkara yang salah. Itu harus.

Bagi aku pula, mulut manis itu hanya sesuatu yang jujur dari hati. Untuk tidak melukai hati rapuh seorang wanita. Bagi aku juga, hati wanita itu harus di jaga seperti mana pucuk melindungi kelopak. Itu yang aku perbuat tanpa sebarang niat untuk berlaku hitam. Aku tidak menyalahkan atas gelaran itu dan aku akui perkara itu dan lagi aku ucapkan terima kasih atas itu.

Aku kira semua lelaki miliki ciri-ciri itu kecuali lelaki bisu. Kalau ada yang mengaku mereka tidak bermulut manis, ayuh berikan bukti. Bezanya hanya peluang atau kesempatan.

Untuk pandangan lelaki lain. Terserah kalian. Aku yakin pasti ada hitam putihnya. Dan untuk itu juga pasti banyak hati wanita yang terluka.

Mungkin selepas ini lelaki jangan merasa lagi rendah diri. Kerna kita semua ini adalah lelaki yang sempurna. Aku masih terfikir, bagaimana aku harus gunakan 'kesempurnaan' aku ini. Maksud aku dari sisi yang aku berada sekarang. Dari sisi yang gelap ini. Alang-alang aku kira. Biar aku paling benci untuk di gelar juga untuk menjadi begitu. Menjadi lelaki yang sempurna.

Friday, August 25, 2006

Airmata untuk aku

Tadi petang, aku melihat ke luar jendela kantorku. Jauh di ufuk, langit terlihat hitam. Aku jadi termenung sebentar. Gimana kalau hujan, sedangkan aku hanya penguna kenderaan dua roda. Baju hujan pun ngak termampu di beli. Aku cuba hilangkan kusut di hati aku dengan menyanyi lagu popular sekarang. 'kenangan terindah'. Aku merasa waktu itu, suara aku cukup enak. Mungkin kerna hari udah petang atau kerna aku terlalu lama di kantor yang berhawa dingin ini. Tapi yang pasti hujan tetap rintik. Mulai rintik ringan, hingga ia beransur-ansur menjadi rintik yang berat. Aku terkaku, dan terus bertanya pada hati aku. Apa suara nyanyian aku ini udah memanggil hujan?

Aku kembali duduk di kerusi lantas mengalamun. Sesekali tempias hujan jelas di cermin jendela. Aku suka dengan keadaan ini. Ia membuat aku merasa dua rasa. Rasa sayu juga rasa tenang. Tapi rasa sayu lebih memberi bekas dalam jiwa aku. Hingga aku teringat beberapa perkara yang bisa membuat hati aku tersentuh dan sayu.

Aku sebetulnya cukup merasa sayu jika ada yang menitiskan airmata untuk aku. Untuk airmata yang tertumpah itu, aku letakkan hati aku di dalamnya. Setiap kali ia menitis jatuh berderai ke tanah, hati aku juga turut berderai. Aku tidak pasti dengan rasa ini. Rasa ini sebetulnya satu rasa yang paling tinggi. Rasa yang memberi aku harapan dan sinar. Bahawa masih ada orang yang peduli tentang hati dan diri aku. Biar pun aku ini bukan sesiapa pun, hanya lelaki biasa yang bermuka biasa. Ngak tampan. Juga berotak biasa. Ngak genius. Cakap Inggeris pun ngak ngerti.

Tapi biar serba kekurangan aku tetap di terima bukan secara biasa. Tapi cukup luar biasa. Ini jelas melalui airmata yang tertumpah untuk aku. Dan aku masih terbayang mereka yang menumpahkan airmata untuk aku. Pastinya yang utama ialah ibu aku. Dia dalam apa keadaan sekali pun, pasti yang penting bagi dia ialah aku. Bagaimana aku tahu? Kerna aku sering di ceritakan oleh saudara-saudaraku bagaimana dia sering menitis airmata untuk segala keingkaran aku terhadap arahannya, sewaktu aku kecil. Dia juga menitiskan airmata tatkala pertama kali aku ke asrama. Tapi untuk waktu itu, aku masih tidak meletak hati aku ke dalam setiap butir airmata yang jatuh itu.

Air mata ibu terlalu kerap jatuh hanya untuk aku. Masa aku pergi dia menangis, masa aku kembali, dia juga menangis. Aku sebetulnya bila terfikirkan hal itu, air mata aku juga turut bergenang. Ibu terlalu agung. Kasihnya tiada mampu untuk di tanding oleh mana-mana cinta di dunia ini. Sayang, cuma di usia aku begini, aku baru mengerti betapa bernilainya setiap airmata yang tercurah untuk aku. Andai aku punya peluang, aku mahu mengesat airmata ibuku dengan pipiku, dengan ciumku. Redakan hibanya dengan pelukku. Biar hati dia tersenyum. Tapi untuk waktu ini, seolahnya hukum karma, aku pula yang akan menitiskan airmata setiap kali teringatkan ibu. Mungkin kerna aku tidak punya peluang lagi untuk mengesat airmata ibuku.

Sama hal dengan ayah. Aku mungkin tidak pernah melihat dia menitis airmata untuk aku. Tapi melalui cerita saudara-saudaraku juga, dia pernah berbuat begitu. Ternyata, aku ini adalah anak yang di sayangi. Biar terkadang, dia cukup keras dengan aku. Tapi ada sekali dia menitis airmata di pipiku. Waktu itu aku merasa keliru. Aku harus di puncak atau merasa berada di dalam jurang. Hati aku jadi sayu. Betapa kasihnya ayah itu terlalu agung. Semuanya hanya terlihat dari airmata yang tertumpah.

Untuk waktu yang terdekat ini pula, ada yang memberitahu. Dia menangis untuk aku dan aku merasa bersalah. Kerna aku melihat diri aku jauh sekali dari apa yang dia harap. Aku ini berdiri di satu garis hitam. Yang mana aku bila-bila masa bisa menarik dia jatuh ke sisi hitam bersama aku. Tapi hanya untuk rasa hati yang ikhlas , dia menitiskan airmata untuk aku. Dia menangis hanya untuk mengenangkan pesan-pesan ringkas aku lewat HP. Menangis terkenang ucapan aku di telepon agar dia hati-hati dan jaga diri. Aku sebetulnya cukup tersentuh, cukup sayu. Dengan hanya perkara sekecil itu dia memberi aku rasa yang terlalu luar biasa. Aku dengan bisu, berazam dalam hati aku akan membahgiakan dia, biar aku harus gunakan darah aku. Tapi jika andai aku tidak mampu membahgiakan dia secara yang di impikan, aku akan tetap memberi ruang khusus di hati aku untuk segala keindahan yang dia tinggalkan.

Tempias hujan semakin kuat. Cermin jendela aku udah kabur dan aku tidak bisa lagi melihat gelapnya langit. Aku kembali melihat jam didinding, udah jam 5. Dengan berat aku meninggalkan perasaan aku dan segala kenangan aku di kerusi. Aku harus siap untuk menunggang dalam ribut. Aku akan basah juga dingin. Tapi aku fikir ia berbaloi, esoknya cuti. Sudahnya, aku masih merasa dingin sampai sekarang dan masih bernyanyi sendiri.

jika itu yang kamu mahu

jika terang yang kamu pinta,
akan aku berikan bulan,
kerna aku adalah malammu,

jika airmata yang kamu titis,
akan aku berikan peluk ,
kerna aku adalah temanmu,

jika pahit yang kamu rasa,
akan aku berikan madu ,
kerna aku adalah bungamu,

jika luka yang kamu peroleh,
akan aku berikan darah,
kerna aku adalah pelindungmu,

jika benci yang kamu cipta,
akan aku berikan hatiku,
kerna aku adalah kekasihmu...

tapi,

jika rindu yang kamu mahu,
akan aku berikan jiwaku,
kerna aku adalah cintamu

seperti bunga..

seperti bunga,
kamu indah,
sentiasa harum juga mekar,

seperti kumbang,
aku jelek,
sentiasa cuba di racun,

namun,

seperti malaikat
kamu menerima aku
seadanya aku

seperti syaitan
aku rakus,
menghirup madu mu

lalu,

seperti malam
kamu jadi gelap,
tapi tetap memberi bulan yang indah

seperti senja,
aku keliru,
kamu ini manusia yang bagaimana,

seketika,

seperti bidadari,
kamu berbisik,
kamu rela demi cinta,

seperti pengemis,
aku terduduk rendah diri,
aku terasa ihklasnya hatimu.

kemudian,

seperti pencinta,
aku genggam tanganmu,
memohon ampun salahku,

seperti putri,
kamu tersenyum,
memberi aku maafmu

akhirnya

seperti mimpi
aku jadi putramu,
bukan lagi si kumbang hitam

seperti mahuNya
aku dan kamu
jadinya bahgia...

Wednesday, August 23, 2006

cara menunjukkan cinta 2

klik di sini

http://farrynacollection.blogspot.com

Ini ialah cara yang paling ampuh aku kira.

ehehe

cara menunjukkan cinta 1

salam untuk kamu,

Aku tahu ini bukan yang pertamanya buat kamu dan jelas ini bukan yang terakhir. Pasti kamu yang memiliki kecantikan bidadari ini udah jemu menerima surat sebegini. Maaf, hanya cara ini hati aku bisa punya peluang untuk bicara sama hati kamu.

Aku sejujurnya, sering memerhati kamu. Melihat kamu tersenyum . Melihat kamu ketawa. Di saat kamu murung, aku ikut murung. Maaf , aku tidak mampu menahan mataku dari terus memerhati kamu.

Aku tidak mahu terus membayangi hidup aku, dengan rasa di dalam hati aku terhadap kamu. Aku kira aku mahu berkongsi rasa itu dengan kamu. Biar kamu tahu, ada seseorang di sudut putih ini, ikhlas dan jujur untuk bercinta dengan mu. Maaf, aku terlalu terus terang. Tapi itu memang aku, aku memang mencintai kamu.

Dari aku.
Sang pencinta.

Ini mungkin satu lagi cara untuk menunjukkan cinta. melalaui kiriman surat cinta, atau email cinta. ehehe. Aku tidak pasti apa cara ini asih popular atau ngak. Aku pengen untuk mencuba. Hehehe

Cara menunjukkan cinta

Kemarin sore, aku ternampak 2 ekor semut sedang berjalan-jalandi atas monitor lcd ini. Aku berfikir bagaimana jika semut itu tahu ertinya cinta dan bagaimana mereka akan menunjukkan cinta mereka pada semut pasangannya. Aku berkhayal, mungkin semut akan memberi pasangannya sebutir gula kasar, dan terus membawa pasangan itu berjalan-jalan ke tempat yang canggih. Seperti monitor lcd ini. Mereak bicar tentang rindu dan harapan. Tentang kerja juga tentang cinta mereka. Merak jalan seiring sambil mengesel-gesel tubuh tanpa peduli mata yang memandang.

Sedang aku asyik khayal, aku secara tidak sedar terus memicit semut-semut itu dengan jari aku. Sesaat itu juga semut itu mati. Aku langsung tidak merasa bersalah untuk membunuh pasangan semut yang aku fikir sedang menunjukkan cintanya itu.Kerna aku juga ingin menunjukkan cintaku pada monitor lcd ini. Agar ia tidak di rosakkan semut yang sedang bercinta. Ehehe.

Mari belajar dari Datuk K dan Siti.

Selamat merdeka kepada datuk K dan Siti. Selamat pengantin baru kepada Malaysia. Apa sih yang sama? Caranya yang sama. Ia memberi rasa yang sama, rasa merdeka, rasa meriah. Pasti Datuk K udah merdeka untuk bermanja-manja dengan Siti dan ia di raikan dengan meriah. Negara kita pula akan di raikan dengan penuh meriah, akan di angkat sebagai raja sehari pada 31 Ogos ini. Semua akan di jemput hadir. Malaysia akan di puji sepanjang hari, lambang Malaysia akan di kibarkan. Semua akan memberi ucap selamat pada Malaysia, mendoakan kebahgian Malaysia.

Selepas majlis perarakan dan konsert-konsert, suasana akan kembali tenang. Akan kelihatan para pekerja membersihkan padang-padang atau jalanan dari sampah-sampah. Dan esoknya akan terpapar di muka depan koran berkenaan majlis itu.Itu aja. Hidup akan berlangsung seperti biasa, tapi hanya untuk majli sambutan 31 Ogos ini. Tapi untuk majlis Datuk K dan siti, ia membuatkan hidup mereka tersu berubah. Meraka akan terus menikmati dan menghargai erti merdeka mereka. Sedangkan kemerdekaan Malaysia akan kita terus nikmati tapi kurang hargai atau langsung tidak di hargai.

Mungkin hanya di sini bezanya antara selamat hari merdeka Siti dan Datuk K dan selamat pengantin baru Malaysia. Beza dari segi penghargaan atas kenikmatan. Hehehe.

Tuesday, August 22, 2006

Cuba kita mempermainkan tuhan.

Tadi ketika aku minum bersama beberapa orang yang udah mencapai umur veteran (aku hanya tau menyebut tapi ngak pasti..ehehe). Aku termenung sendiri. Kerna aku tidak tahu untuk bicara apa sama mereka. Mereka banyak bicara pasal ubat. Ubat 'kuat'. Aku kira mahu melontar pandangan aku atasa ubat 'kuat' tapi aku merasakan mereka lagi senang jika aku diam sambil menghirup teh tarik yang masih hangat.

Dalam aku termenung, fikiran aku cepat melayang kepada satu hal. Hal yang pernah di beritahu oleh seorang teman kepada aku. Dia membritahu dia malas untuk mendirikan solat fardhu. Atas alasan di masih bergelumang dengan dosa. Dia berfikiran, jika dia mengerjakan suruhan, tetapi pada waktu sama dia masih melanggar larangan, dia seolahnya mempermainkan tuhan. Dia bilang, dia ngak mau mempermainkan tuhan.

Aku untuk pertama kalinya merasa setuju. Tapi setelah aku berfikir lagi untuk keberapa kalinya, aku merasa aku mahu menentang hujah itu. Bagi aku tuhan maha kuasa. Maha agung. mana mungkin kita mampu mempermainkan tuhan. Malah aku kira, jika menggunakan alasan itu untuk tidak mengerjakan perintahnya yang wajib pasti tetap berdosa. Tidak akan beroleh pahala malah mungkin dosa itu jadi lagi berat. Kerna kita seolahnya yakin kita ini mempermainkan tuhan. Hanya tuhan yang bisa mempermainkan kita jika Dia mahu. Kita sebetulnya udah di permainkan oleh iblis juga nafsu kita sendiri. Di permainkan supaya kita lagi jauh dari tuhan kita.

Harus di fahami di sini. Untuk amalan kejahatan kita, itu satu bahagian. Untuk amalan kebaikan pula satu bahagian. Jika ia berkait, itu semua hak tuhan. Bukan hak kita. Kita hanya hamba. Yang mana hamba ini sifatnya menurut, bukan mempersoal atau memberi taqlid atas perintah wajibNya juga laranganNya.

Cuma kita di jelaskan bahawa amalan yang sempurna itu akan menghindari amalan jahat. Jadi cermin diri kita. Apakah amalan kita sempurna. Jika ngak sempurna memang pasti kita akan terbuat dosa. Dosa jahat itu akan di beri, dosa meninggalkan suruhan juga akan di beri. Begitu juga dengan dosa melanggar perintah, pasti diberi. Dosa itu berada dalam kategori berbeza-beza. Jangan kerna alasan untuk tidak mempermainkan tuhan kita menyangka kita akan hanya perolehi satu jenis dosa.

Tapi jika terbuat dosa jangan pula meninggalkan amalan tadi hanya kerna takut mempermainkan tuhan. Lagi sekali, hamba tidak akan mampu mempermainkan tuannya. Dan harus di ingat kita ini hamba. Tapi jika ingin, cuba aja mempermainkan tuhan. Pasti lebur hidup kita di permainkan.

Aku sebetulnya memperingati diri aku. Kerna aku untuk kebanyakkan waktu juga merasa begitu. Biar aku tidak melafazakan ucapan 'mempermainkan tuhan', tapi aku kira perbuatan aku terlihat begitu. Tiba-tiba aku rungsing sendiri, biar aku di kelilingi cerita jenaka dari orang-orang veteran, hasil dari memakan ubat 'kuat' tadi. Aku hanya tersenyum untuk memberitahu aku menghormati jenaka mereka.

Maaf, aku tidak menyertakan dalil-dalil dari al-quran juga hadis . Aku kira itu tidak apa-apa, kerna ini bukan blog 'Assalamualaikum'. Ini blog cinta. Semuanya ringan dan sederhana. Mahu cerita lagi lanjut, cari aja blog 'Assalamualaikum"Hehehe.

Sunday, August 20, 2006

pagi ini aku ringan-ringan dulu

Aku pernah terbaca mengenai sesuatu tentang ringan-ringan di majalah. Ia memberitahu aku bahawa, kita semua suka ringan-ringan. Ringan-ringan itu sedap. Ringan-ringan juga murah. Di mana-mana kita boleh ringan-ringan. Di tangga, di lift, di dalam kereta juga di balik pintu. Asal kita mahu.

Tapi seperkara yang tidak enak berkenaan ringan-ringan ini. Kita ngak berapa puas. Maksud aku, kita puas tapi tidak mendapat kepuasan yang total. Tapi dengan masa dan kesempatan yang kita ada, hanya itu yang mampu kita peroleh. Mau minta apa lagi?

Tapi untuk mereka yang pernah merasai berat-berat, pasti ringan-ringan itu hanya untuk pembuka. Mesti mereka mau mengakhiri dengan yang berat-berat kerana berat-berat itu lagi puas, lagi nikmat. Berbanding mereka yang hanya merasai ringan-ringan, mereka pastinya hanya mahu ringan-ringan terus tanpa mahu berat-berat. Bahaya kata mereka. Kerna mereka tidak tahu betapa nikmatnya berat-berat itu.

Bagi aku, aku jujur aku bilang, aku pernah merasai kedua-duanya. Kedua-duanya enak tapi berat-berat jauh lagi enak. Tapi untuk kebanyakkan waktu aku hanya mampu untuk ringan-ringan. Kerna ia mudah. Di kereta juga di atas meja kerja. Lagi satu, untuk berat-berat, harus ada ongkos lebih.

Namun, jika di perhati pada keadaan masyarakat kita hari ini, mereka lebih cenderung untuk ringan-ringan dari berat-berat. Jelas terlihat pada anak-anak sekolah juga terlihat pada orang tua mereka. Ini sebetulnya berbahaya. Berbahaya pada negara kita juga pada sistem masyarkat kita.


Kenapa aku bilang bahaya? Kerna jika kita hanya biasa ringan-ringan, kita selalu tidak puas dengan apa yang kita peroleh. Tidak puas dengan pembacaan buku ringan-ringan, tidak puas dengan makanan ringan-ringan. Seperti komik juga majalah juga hanya ayam goreng. Tapi kerna ia murah serta mudah, itu aja yang kita termampu. Untuk membeli bacaan berat-berat atau makanan mahal-mahal, kita tidak punyai uang juga masa.

Jadi, bila semuanya hanya ringan-ringan. Kita tidak akan serius untuk berfikir secara berat-berat. Kita akan jadi masyarakat yang malas untuk berusaha. Tahap pemikiran kita hanya di tahap yang biasa. Jadi sesekali harus kita cuba membaca bacaan yang berat-berat atau kurangkan makan makanan ringan-ringan, atau apa aja yang ringan-ringan. Segala hasil kita juga akan jadi ringan-ringan. Hasil dalam kerja, politik, periksa, agama dan pelabagai lagi. Harus kita mengubahnya menjadi kenikmatan yang lebih jika hasil itu berjaya menjadi berat-berat. Pasti lebih untung untuk kita.

Dalam bidang pembacaan, aku merasakan kepuasan total hanya wujud melalui pembacaan yang berat-berat. Nikmatnya berbeza sekali jika di banding dengan pembacaan buku yang ringan-ringan (biar sekarang aku udah malas untuk membaca yang berat-berat). Malah tulisan aku ini pun ringan-ringan aja.Aku tidak pasti kalian setuju, tapi aku yakin kalian setuju jika aku hanya cakap. Berat-berat itu lebih sedap dari ringan-ringan. hehhe.

air mani di kain sharifah armani

Malam tadi aku melihat awan, awan yang bergerak perlahan kerna ia ngak perlu mengejar apa-apa. Ia terlihat tenang dan bergaya. Terkadang angin nakal menyebabkan awan itu bergerak laju tapi hanya untuk masa yang sekejap. Aku pula yang berada di bawah awan itu berfikir untuk hidup seperti awan, tenang tanpa perlu memikir apa-apa masalah. Seketika itu terdetik di hati aku, aku ini sebetulnya buat beberapa hari ini udah hidup seperti awan. Ini kerna otak kiri dan kanan aku bergerak perlahan seperti awan. Aku tidak punyai hal-hal berat untuk di fikir. Seketika itu juga aku merasa bosan, sesekali aku juga mahu ada angin-angin nakal untuk menggerakkan otak aku ini. Hehehe

Untuk pagi ini, aku kira mahu menggerakkan otak kiri dan kanan aku dengan suatu persoalan yang udah lama dalam hati. Tapi memandangkan aku ini seperti awan yang perlahan aku malas untuk menukilkannya di sini. Lagi juga ini blog cinta. Hehhe. Aku sebetulnya ingin bicara berkenaan Sharifah Armani atau SA.

SA hanya aku kenali melalui kakaknya, Sharifah Aleeya yang terlebih dulu popular dari dia. Tapi aku tidak menyimpan hati pada kakak dia atau pada dia (pastinya mereka juga tidak menyimpan hati pada aku.hahaha) Dia manis cantik. Sedikit rendah dari kakaknya tapi aku kira dia lebih cantik dari kakaknya. Untuk filem pula, aku hanya menonton lakonannnya di Gol dan Gincu (aku juga punyai perasaan..ehehe) serta iklannya bersama Mawi (world). Aku tidak pula menonton lakonanya di filem Gubra juga Sepet. Dua filem gah yang dia menjadi peran utama.

Aku dalam bahasa mudahnya, hanya biasa-biasa aja dengan dia. Tidak punyai perasaan fanatik atau benci yang ketara. Hanya biasa-biasa. Sehinggalah pada hari aku membaca sesuatu tentang ucapannya di Festival Filem Malaysia (aku ngak nonton FFM). I sound stupid when I speak in Malay (Saya rasa seperti orang bodoh kalau bercakap dalam bahasa Melayu). Ucapannya yang umpama memperlekehkan bahasa Melayu. Seketika aku membaca perkara itu, perkara pertama aku fikir, SA ini udah lupa daratan. Hanya tahu mengukur tingginya langit tapi tidak melihat pada tanah yang di pijak. Tapi perasaan itu hanya sekejapa kerna aku lebih berminat untuk membaca hal-hal sukan. hehehe.

Sehinggalah hari ini, aku merasakan SA itu sebetulnya wajar berkata demikian. Dia tidak harus di persalahkan. Dia benar. Dia benar bukan kerana sebab bodoh yang dia beri. (dia keturunan Cina, India , Arab etc) Tapi dia benar kerana dia adalah produk hasil akhir dari sistem yang memang wujud di negara ini. Sistem yang terhasil dari dasar kerajaan terhadap pendidikan dan pekerjaan.

SA hanya mengatakan secara jujur dia tidak boleh berucap dengan baik dalam bahasa Melayu. Mungkin pada waktu itu, dia berasa amat bangga. Bangga bukan kerna tidak pandai bahasa Melayu, tapi bangga kerna petah dalam bahasa English. Apa sebab dia merasa bangga? Aku kira di merasa bangga kerna dia udah did didik begitu oleh sistem yang aku bilang tadi.

Sistem yang memberitahu kepada para pelajar bahawa untuk berjaya dalam dunia penuh cabaran ini, harus menguasai bahasa English. Mengusai bahasa Melayu hanya untuk lulus periksa. Siatem ini wujud kerana secara tidak sedar, kerjaan udah mengInggeriskan industri pekerjaan di negara ini. Di mulai dengan surat-surat perjanjian bank-bank, iklan-iklan di koran, surat-suart rasmi juga ketika temuduga.

Aku tidak mengatakan bahasa English itu tidak penting, ia penting tapi tidak harus industri pekerjaan di negara ini, di Inggeriskan semua. Harus ada ruang untuk bahasa Melayu itu bernafas. Kerna secara terhormat, harus di akui bahasa Melayu itu tidak punyai apa-apa peranan lagi dalam sistem pekerjaan di negara ini. Sedangkan untuk menjadikan bangsa itu maju, harus dimulai dari bidang ekonomi atau pekerjaan. Tapi apa maknanya bangsa tanpa bahasa. Bahasa itu jiwa bangsa. Jika tidak mampu meletakkan bahasa Melayu pada industri pekerjaan , maka terus terang kita udah gagal untuk mendaulatkan bahasa Melayu ini.

Mungkin ini terjadi kerna ekonmi kita tidak di kusai oleh orang Melayu. Mungkin, tapi jika itu jadi alasan, apa perlunya kerajaan membuat dasar. Membuat undang-undang jika tidak mampu melaksanakan. Sistem pendidikan pula terlihat seperti satu perangkap. Ia menekankan bahasa Melayu. Hanya baru-baru ini bahasa English menjadi bahasa penghantar untuk beberapa subjek. Apabila pelajar hanya tahu berbahasa Melayu, mereka pasti terperangkap dengan dunia pekerjaan tadi yang telah di Inggeriskan. Aku tidak bilang semua, tapi aku bicara mengenai golongan majoritas.

Jadi jika di lihat secara kasar, di satu bahagian, bahasa Melayu itu menjadi teras, tapi di satu bahagian pula, bahasa English yang menjadi penentu akhir. Kuasa penentu sudah tidak ada pada bahasa Melayu atas alasan globalisasi.

Tapi untuk industri seperti hiburan, bahasa Melayu masih punyai kuasa penentu. Atas itu kita lihat ramai penyanyi bukan Melayu terpaksa membuat album dalam bahasa Melayu atau penerbit bukan Melayu membuat filem-filem Melayu. Mungkin udah takdir barangkali, bahasa Melayu ini hanya untuk bahasa hiburan hanya untuk suka-suka.

Aku tersenyum kerana SA telah silap di sini. SA mungkin fikir, industri hiburan ini juga sudah di Inggeriskan, tapi dia lupa industri hiburan ini adalah di antara sistem yang masih mengekalkan bahasa Melayu selain dari sistem pendidikan. Sebab itu dia di kritik secara besar-besaran seolahnya ada pesta. Biar dia sebenarnya hanya memberitahu dia adalah produk dari kepincangan sistem yang ada di Malaysia.

Tapi jika dia bicara begitu semasa di temuduga, mungkin jelas dia akan terus di terima masuk kerja. hehehe. Para pengkritik yang lain pula jelas hanya mahu mengkritik pada maksud yang tersurat tidak pula pada hal-hal yang tersirat. Aku melihat SA ini seperti udah terpalit air mani pada kain yang di bawanya solat. Kain itu jika di bawa solat, solat itu sah. Kerna air mani itu suci, bukan najis. Cuma yang menjadi persoalan, kenapa air mani itu ada di kain dan itulah yang menjadi perbahasan utama pengkritik, sedangkan pokohnya ialah, SA tetap sah solatnya dengan kain itu.

Begitu juga dengan soal bahasa SA dalam ucapan. Ucapan dia betul dan benar, tidak berdosa kepada bangsa. Tapi dia di hukum kerna kenapa dia berkata-kata begitu bukan pada tempatnya. Tetapi ucapan nya itu tetap sah. ehehe. Perbandingan yang melampau dan memeningkan barangkali. Maaf. (aku ini nakal..ehehe)

Jadi apa yang harus kita perbuat. Kalau terus berkokok pasti ngak ada apa-apa kesan. Seperti ayam. Kita tidak takut pada kokok ayam, tapi kita lebih khuatir dengan najisnya. Takut ayam masuk kerumah kita dan melepaskan najisnya. Juga takut jika kita terpijak najis tersebut. Jadi, berhenti berkokok. Kerna kokok itu tidak akan di dengar. ehhehe.

Dan mungkin ada yang berkata aku juga begitu, menulis tanpa aturan. Mencampur aduk bahasa Melayu juga Indonesia. Apa bezanya aku ini. Malah mungkin aku ini lebih bahaya. Tapi biar aku terangkan, aku ni berfikir Malaysia juga Indonesia itu serumpun, jadi kenapa harus membatasi perbendaharaan kata kita? Harus lebih terbuaka, namanya juga globalisasi. hehehe. sekian untuk pagi yang dingin ini

Thursday, August 17, 2006

andai aku

andai aku bermimpi,
goncang tubuhku,
sadarkan aku,
kerna aku mahu hidup di dunia nyata..

andai aku terjatuh,
bangunkan aku,
balut lukaku,
kerna aku udah letih untuk terluka...

andai aku jatuh cinta
genggam tanganku,
letak di hatimu,
kerna aku mahu tahu apa jawabmu..

kenangan cinta

Aku hari ini terfikir sesuatu tentang masa silam aku. Apa yang aku perbuat, apa yang aku tuturkan dan apa yang aku pendam. Segala-galanya hanya satu dua warana. Putih dan hitam. Ada masa lalu yang aku mahu ulang kembali pada hari ini, ada yang mahu aku lupa dan ada yang aku mahu letak di tengah-tengah.

Kenangan aku bersama ibu bapa aku sebetulnya adalah kenangan yang teratas bila bicara berkenaan kenangan manis. Aku masih mahu di dukung, mahu di cium juga mahu di manja. Terkadang aku seperti mahu berlari ketaman sambil di kejar oleh ayah aku, mahu di cuibt oleh ibu aku kerna aku dengan sengaja mencuri-curi hidangan di dapur. Sayang itu ngak akan lagi berlaku. Ada waktu aku rindu dengan hal-hal sebegitu tapi kebanyakan waktu aku redha yang aku udah terlalu berat untuk di dukung, terlalu dewasa untuk di kejar di taman. Juga aku udah terlalu lewat untuk mencuri-curi hidangan di dapur kerna ibu udah pergi dulu.

Kenangan di sekolah pula aku kira ada yang manis tapi untuk kebanyakkan waktu aku rasa kosong. Mungkin kerna di sekolah aku hanya banyak berdiam diri. Sesekali membuat cikgu marah, sesekali lagi membuat cikgu suka. Aku pernah bergaduh, menangis, terluka, ketawa dan tersenyum. Tapi semua kenangan itu kabur bagi aku. Untuk kengan sekolah aku hanya kesal untuk satu perkara, iaitu cinta. Aku tidak peroleh kenagan cinta di sekolah hanya sebab aku terlalu malu dengan perempuan yang aku cintai itu. Aku hanya memerhati dari jauh, tersenyum sendiri. Aku kira, jika aku mulai pasti cinta aku akan bersambut, sayang sekali, aku malu.

Kerna terlalu banyak kenangan aku kira aku mau coretkan aja kenangan tentang cinta (emang tema blog ini, mengenai cinta, ehehe). Bukan bicara kenangan tentang cinta aku, tapi aku cuba berbicara tentang kenangan cinta kita. Bicara berkenaan kenangan pula sebetulnya kita berbicara berkenaan masa lalu. Tidak kira apa pun kesudahannya pada hari ini, sama ada bahgia atau ngak, tapi kenangan cinta tetap akan mengalir dalam darah di otak kiri kita.

Kalau bahgia kita hari ini, pasti kita akan mengingati kenangan itu dengan cara yang indah, tapi jika pahit kita hari ini, pasti kita hanya mampu mengingati hitam cinta itu. Tapi kenapa harus ada kenangan? Kerna kita itu sebetulnya punyai memori di otak. lantas selagi kita hidup, selagi itu kita masih mampu punyai kenangan. Bezanya sama ada kenangan itu kuat atau kabur. Kenangan yang kuat pada hati kita biasanya kenangan dari kejadian yang memberi impak pada hidup. Mungkin itu cinta pertama, cinta kedua atau putus cinta. Apa-apa aja yang membuat hati kita manis atau terluka, pasti sukar untuk kita melupai. Biar kita terus mencuba.

Kenangan itu tidak hanya wujud di memori otak, malah ia juga wujud pada warkah-warkah cinta, patung-patung beruang, bunga-bunga mawar yang udah layu juga pada foto-foto di rak rumah. Benda itu bukan dosa bagi kita jika terus menyimpan (kecuali ada foto-foto porno). Tapi atas alasan apa kita harus menyimpan kenangan yang bentuknya fizik itu. Bagi aku, aku juga begitu dan alasan aku ialah aku ngak samapai hati untuk membuang . Biar ia hanya foto. Tapi ada juga yang berguna pada aku dan aku ngak mungkin membuangnya.Hehehe.

Ada juga yang di simpan kerna ia memberi ingatan bahawa ia sesuatu yang indah pada masa lalu. Atau ia sebagai satu peringatan pada hati. Agar ia ngak akan berlaku lagi. Biar apa pun alasan ia bukan lagi satu dosa. Cuma kita harus berfikir , apa yang kita perolehi sekarang adalah lebih bernilai dari kenangan kita pada masa lalu. Jadi jangan sesekali menjadikan kenangan itu sebagai satu tanda aras untuk perhubungan cinta sekarang. Jika sekarang kamu tidak peroleh pacar yang cantik, biar pun pada masa lalu kamu punyai kenangan berpacar dengan perempuan cantik, jangan sesekali ia menguasai daya fikir dalam membuat pertimbangan dalam perhubungan sekarang. Maknanya di sini, harus jelas. masa lalu dan masa sekarang adalah berbeda. Jangan terkeliru.

Masalah kita, kita sering mengingati cinta lalu itu lebih dari menghargai cinta sekarang. Jadi mudah untuk kita kecewa juga cemburu, jika bekas pacar kita udah punyai pacar yang lain, atau berduka jika pacar kita udah di miliki. Kenapa harus wujud perasaan itu? Apa kita masih menaruh hati pada cinta yang udah tiada? Kita jangan sesekali bercinta dengan kenangan. Kenangan itu hanya mainan fikiran. Lantas kita hanya akan bercinta dengan sesuatu yang ngak wujud. Yang terluka siapa? Kita dan cinta kita yang sekarang.

Aku akui, menulis di blog lagi mudah dari menulisnya sendiri di hati. Kerna ini soal hati. Biar punyai pacar baru, pacar lama masih punyai pengaruh kuat, kerna kita tidak mampu memberi cinta kita pada pacar baru sebagaimana kita memberi cinta pada pacar lama. Lantas, kita sebetulnya hanya memberi sisa cinta pada pacar baru. Apa kata hati pacar baru kita jika dia mengetahui kita masih punyai perasaan pada pacar lama? Pasti dia rasa gagal juga kecewa. Punyai perasaan bukan bermakna kita masih bercinta, tapi kita masih punyai keinginan kuat untuk mengetahui hidup pacar lama kita yang menimbulkan rasa cemburu. Jika hanya mengetahui ngak apa-apa, jangan sampai hati kita merasa cemburu atau ngak puas hati jika pacar lama kita udah jatuh pada dakapan orang lain. Itu jelas, kita masih punyai rasa cinta pada pacar lama. Dan ini hasil dari kenangan yang kita simpan, rasa cinta yang tersembunyi di hati.

Lantas untuk itu bagaimana penyelesaiannya. Bagi aku, ngak usah membuang foto-foto pacar lama atau segala macam hadiah dia. Cuma, jangan letakkan foto-foto atau hadiah dia lebih istimewa dari pacar baru. Buang rasa cemburu dari pacar lama, lebihkan pada pacar baru. Sentiasa ingat, jangan persiakan masa kini hanya untuk masa lalu. Pastikan hidup kita punyai prinsip untuk tidak menjilat kembali lair liur yang udah kita ludahkan di rumput-rumput tepi jalan. Hidup untuk hari ini dan hari esok. Kerna kenangan cinta itu itu umpama delima merah, ia pernah manis dan enak, tapi kerna kita tidak menjamahnya, ia jadi busuk. Lantas untuk apa disimpan di hati. Biar hati kita bebas untu bercinta tanpa di rantai oleh kenangan cinta lalu.

Monday, August 14, 2006

tenang yang hilang

Jika di suatu petang ada udara yang berhembus lembut, yang meniti di pucuk-pucuk daun pokok. Pasti ia terlihat indah kerana ia menari begitu harmoni. Aku dengan mudah merasa tenang, di tambah enak jika udara yang berhembus lembut itu hinggap ke tubuh aku. Aku berani katakan, ia susana petang yang tenang. Tenang di sini bermaksud aku merasa suka. Jiwa aku merasa lapang . Tidak rusuh juga kusut. Segala-galanya indah.

Tapi itu hanya untuk petang yang berudara lembut. untuk hari-hari lainnya aku mudah untuk jadi tidak tenang. Baik perbuatan mahupun pengucapan. Ia bermaksud aku ini mudah untuk mendesak, terlihat tidak mampu menerima sesuatu hal. Aku juga akan terkesan mudah marah-marah. Mungkin kerna aku ini terlalu agresif untuk sesuatu hal. Dan aku perkirakan ini tidak bagus untuk diri aku. Aku akan di lebel tidak matang juga terlebih emosi. Apa pun aku terima itu.

Selebihnya aku bisa bilang, diri aku ini jadi begini kerna aku udah merasa jauh dari tuhan aku. Ini aku kira balasan atas perbuatan aku. Aku terima itu juga.

Penyelesaian untuk hal ini aku kira, aku harus lebih dekat kepada tuhan aku seprti dulu. Pasti aku akan beroleh ketenangan biar aku terlihat kusut di wajah tapi di hati tenang. Pasti ia indah.
Untuk itu, aku mahu memujuk hati aku diri aku suapay memberi masa kepada hati aku untuk lebih putih. Kerna aku mau merasa nyamannya udara lembut itu di hati.

firasat hati

Semalam dan hari ini. Hati aku merasa sesuatu yang ngak enak. Tapi aku tidak pasti rasa itu. Aku merasa seperti ada darah yang akan tumpah, terkadang juga merasa seperti ada sumpah yang udah di langgar. Tapi apa? Aku tidak mahu bertanya lagi.

Saturday, August 12, 2006

cinta wanita

aku kasihan dengan cinta wanita
ia tidak pernah bertepi
tapi apa maknanya pelayaran tanpa pelabuhan
cinta wanita bisa terus hanyut
kerna percaya ada pelabuhan di hadapan
biar pelabuhan itu udah penuh dengan kapal-kapal lain
atau pelabuhan itu sebetulnya hanya pantai berlumpur
untuk cinta wanita itu
aku akan binakan kamu pelabuhan indah
yang hanya untuk kamu
agar kamu bisa berlabuh di situ
untuk sementara atau selamanya

untuk keindahan

Aku tidak tahu sampai bila aku harus bersabar dengan hati aku. Aku mahu sesuatu yang indah tanpa perlu ada sisi gelap. Tapi dalam hidup ini aku jarang menemukan hal sebegitu. Lantas aku terus aja bersabar kerna aku yakin pasti satu hari nanti aku peroleh apa yang aku impikan. Kerna aku sentiasa berusaha unbtuk memperolehnya.

Tapi timbul satu persoalan, sampai bila aku harus bersabar. Aku juga manusia pasti ada had. Biar aku mampu bersabar untuk hari ini, aku tiada jaminan untuk esok hari. Aku kira aku akan jauh dari kesabaran ini kerna hati aku udah ngak mampu untuk menanggung beban luka dari indah yang aku cari. Aku berusaha untuk memiliki keindahan tapi aku sadar keindahan itu perlu material untuk membinanya.

Aku berusaha untuk itu seseungguh hati ku. Aku kira aku mampu terus sabar jika keindahan yang aku kejar itu berkata bahawa dia hanya untuk aku. Tapi kerna keindahan itu bukan milik aku, aku hanya mampu memerhati dari jauh. Keindahan itu tidak mampu aku genggam dengan sepenuhnya kerna ia keindahan merasa bukan aku aja yang bisa menikmati keindahan ini. Sesiapa yang bernama manusia . Asal ia bernama manusia. Lantas aku sering merasa tersisih kerna keindahan hanya mampu aku miliki dalam mimpi. Aku akui aku hanya memikir tentang diri ku. Tidak seperti keindahan yang terus aja berkorban untuk yang lainnya biar keindahan itu sendiri rusuh .

Untuk keindahan itu, aku akan terus dingin kerna aku yakin kedinginan ini lagi indah. Salahkan lah aku jika aku tidak lagi mengejar kamu. Salahkanlah aku jika aku akan berkata, aku udah tidak mampu bersabar juga aku udah tidak mahu terus luka di tusuk dengan pisau aku sendiri.

Maafkan aku jika satu hari nanti keindahan yang aku kejar kini aku biar aja berlalu kerna aku tidak mampu lagi bersabar. Tapi sehingga hari itu tiba, aku akan terus di belakang atau di sisi untuk melindungi keindahan ini, menjaganya sepenuh hati aku dan aku terus berusaha untuk terus cuba memilikinya biar aku udah merah bersimbah darah kerna luka yang aku terima. Namun, seperkara yang harus aku ingat, aku ini tetap manusia dan aku punyai batasan aku. Itu aja.

embun sentiasa ada

Cerita tentang embun. Ia akan hadir ketika kita sedang lena. Turunnya secara pelan-pelan. Ngak berbunyi. Ia meliputi seluruh alam pagi. Kita ketika tu pasti merasa cukup enak kerna kita masih dalam selimut. Tapi tatkala kita udah sadar dari tidur dan ingin melangkah mencuci badan, baru kita merasa kesan dari embun tadi. Suasana jadi dingin dan kita merasa cukup malas. Kita secara tiba-tiba takutkan air kerna ia sejuk padahal sebelum ini air adalah yang kita agungkan dalam perjalanan hidup kita. Kita akan meyalahkan terus pagi biar hakikatnya pagi itu di sejukkan oleh embun.

Masalah hati itu seperti embun. Sebetulnya ia sudah tiba dalam diri, tapi ia hadir secara pelan-pelan. Tapi kerna kita masih lena dalam selimut kebahgian, kita merasakan masalah hati itu cukup nyaman. Tapi tatkala kita mula menyingkap selimut dan ingin terus meneruskan hidup ke arah yang lagi jauh. Kita mulai sedar kita sudah menjadi malas untuk menyentuh hidup. Padahal, kta merasakn hidup itu adalah anugerah yang paling agung. Kerna hidup kita mulai dingin dan tidak seperti hari-hari lalu yang hangat. Kita menghindari realiti hidup dan termenung. Kita mudah menyalahkan suasana sekeliling biar angkara sebenar yang membuat hidup kita dingin ialah masalah dalam hati.

Jadi untuk masalah hati, teruskan aja hidup kerna embun akan hilang bila mentari menyentuh bumi. Masalah hati akan terubat bila kita keluar mencari cahaya atu membiar ia datang kepada kita. Tapi sentiasa beringat bahawa, esoknya embun pasti akan turun lagi.

Siapa yang menjawab untuk aku?

Aku tidak sedar, sejak bila aku berfikir begini :hari ini adalah untuk hidup hari ini, untuk hidup pada hari esok, cerita saja pada esoknya. Ngak usah merancang. Terima aja apa yang terjadi. Aku kira ini satu cara yang salah untuk merancang hidup, tapi buat waktu ini aku ketemukan cara ini sebagai yang terbaik bagi aku. Kerna aku ini punyai masalah dalam merancang hidup aku, kerap keputusan akhir yang aku ambil menjadi satu keputusan yang akan aku kesali juga menjadi keputusan yang hitam bagi aku.

Aku tidak mahu memberi contoh keputusan hitam yang aku perbuat, cukup aku bilang ia banyak sekali dalam soal hati juga dalam soal uang. Aku juga tidak mahu bilang kesan yang aku dapat dari keputusan silap aku itu, cukup juga aku bilang ia membuatkan aku hilang segalanya, uang juga rasa kemanusian aku.

Aku sendiri hairan gimana aku bisa silap dalam merencana. Kerna setiap perkara yang datang kepada aku, aku suka untuk berfikir kemudian setiap persoalan hidup yang datang pada aku, juga aku sentiasa aja jawab. Ngak pernah sekali pun aku meninggalkan ia kosong tanpa jawaban.

Jika itu semua aku telah perbuat, jadi silap aku dimana? Rasanya aku silap ketika aku merencana juga ketika aku cuba menjawab persoalan yang tiba. Aku merasa aku tidak merencana dengan betul. Tidak menjawab dengan tepat persoalan yang tiba. Bukan kerna aku tidak punyai akal yang tajam atau firasat yang halus. Tapi aku kira aku tidak menggunakan langsung akal juga firasat aku. Kebanyakkan rencana aku di buat oleh nafsu. Segala persoalan hidup aku pula di jawab oleh ego aku.

Bila nafsu aku merencana untuk diri aku, biasanya ia hanya merencana sesuatu yang besar. Merencana sesuatu yang sempurna. Aku tidak mampu melihat sesuatu yang biasa. Aku hanya tahu untuk mendapatkan sesuatu yang tinggi tanpa mengira upaya diri aku. Dan biasanya, aku akan jatuh kerna aku tidak mampu menggapai cita-cita itu.

Terkadang bila ada persoalan hidup yang menghampiri aku tidak menjawab ia dengan akal. Tapi dengan ego aku. Aku tidak mahu terlihat rendah dengan persoalan yang mendatang. Aku mahu membuktikan bahawa aku masih mampu hidup dengan upaya aku sendiri. Mampu hidup tanpa bantuan sesiapa juga mampu mengotakan segala kata-kata aku. Ego aku cukup autokratik dalam soal-soal ini. Aku kira ego aku ni terlalu tebal, mahu di kikis udah ngak mudah.

Mahu terus di persalahkan kepada nafsu juga ego juga aku kira tidak adil. Aku percaya jika aku mampu punyai hati yang tenang pasti aku bisa untuk mempergunakan akal aku. Aku juga punyai ilmu juga iman sebagi sandaran. Tapi kerna iman aku ngak kuat, lantas segala perkara yang mendatangkan kepada aku menjadi sesuatu yang merusuh hati aku. Hati aku sentiasa aja berkocak dengan pelbagai persoalan kehidupan yang perlukan jawaban segera. Juga masalah yang perlukan kepada penyelesaian yang pantas.

Dalam keadaan begitu aku jadi buntu, aku hilang pertimbangan akal. Tatkala itu aku lagi suka menggunakan nafsu aku juga ego aku. Iman juga akal aku letak ketepi. Aku tidak sadar pada waktu itu keputusan yang aku buat hanya untuk memberi ketenangan sementara dalam hati aku. Ketenangan yang terjadi bila nafsu di penuhi. Juga memenuhi tuntutan ego aku.

Dalam waktu berduka juga waktu aku merasa kosong, jangan sesekali kamu hampir dan memberi simpati atau apa-apa aja berkenaan perasaan. Aku dengan mudah akan memberi cinta yang akhirnya aku tahu itu sebetulnya bukan cinta. Tapi kasihan atau aku merasa waktu itu, hanya cinta yang di dasari nafsu adalah ubat yang paling ampuh. Biar kesannya sekejap dan lukanya pula lama.

Dalam ketika aku mulai sedar akan segala kesilapan aku, maka segala-galanya akan bermula. Bermula malam yang penuh dengan fikiran juga malam yang penuh dengan kesalan. Esoknya aku bangun lantas terus merubah segala keputusan aku yang terdahulu. Aku akan kelihatan seperti pria yang ngak punya ketetapan hati, mudah mengalah serta manja terhadap masalah. Aku kelihatan seorang yang coba berlari dari ufuk masalah. Biar hakikatnya aku ingin membetul sesuatu yang aku kira tidak memberi kepentingan dalam jangka masa depan aku.

Jadi untuk hari ini, apa harus aku perbuat untuk membetulkan hidup aku?. Buat permulaan aku harus menilai di mana letak nilai segala keputusan yang aku perbuat. Aku juga harus mula mengira-ngira berapa hati yang akan terluka jika aku memilih keputusan demi keputusan. Juga harus mula menghitung uang yang aku akan peroleh juga yang bisa hilang dalam setiap pelaburan bisnes aku.

Mudahnya kembali kepada agama. Agama punyai aturan yang di disiplinkan oleh iman. Iman kuat, disiplin mantap. Jangan lagi aku merencana menggunakan nafsu dan menjawab dengan ego aku. Tapi untuk itu beri diri aku masa kerna sekarang aku masih merasai manisnya dari hasil keputusan yang di buat oleh nafsu dan egoku.hehehe

Tuesday, August 08, 2006

mencari lelaki romantis I

Aku sekali lagi mahu menulis berkenaan mencari lelaki romantis. Kenapa? Kerna aku juga sebetulnya masih belum ketemu dengan apa yang dinamakan lelaki romantis. Jika filem romantis mudah di cari di panggung-panggung. Muzik romantik cari aja di toko-toko musik.

Tapi lelaki romantis itu bukan semudah menemukan di jalanan atau semudah menemukan di hentian bas. Lelaki romantis seperti yang aku pernah bilang, ialah lelaki yang bisa menimbulkan satu perasaan bergelora dari dalam jiwa wanita. Bergelora yang hangat. Gelora yang lebih menghampiri nafsu.

Sekadar mengatakan diri lelaki romantis sebetulnya tidak cukup. Perlu kepada alatan-alatan tersendiri. Seprtinya panglima besar di medang tempur, perlu kepada zirah besi yang tebal juga kepada pedang yang tajam. Penting juga kuda yang gagah. Begitu juga seharusnya kepada lelaki-lelaki yang ingin jadi romantis. Perlu kepada alatan sepertinya bunga, coklat, kada-kad. Paling penting di zaman modenisai ini pastinya HP. Aku nagk perlu terangkan kegunaan alat-alat itu pasti ia udah jelas jawabannnya

Alat-alat itu hanya sebagai pembantu atau asaba. tapa alatan itu lelaki masih mampu berseorangan untuk menjadi romantis. Asal dia sang lelaki boleh mempastikan suara dia, bicara dia itu bisa menumbuhkan gelora di hati si gadis. Tapi untuk lagi ampuh alatan tadi hatus di guna. Kerna wanita itu kompleks tapi penyelesaiannya hanya perlu 3 prinsip.

Memuji, memujuk juga memuja.

Jika lelaki itu mampu memuji dengan ikhlas pasti terasa sekali romantiknya. Jika ia memjuk untuk cinta juga memuja wanita itu setingga langit. Aku hanya boleh katakan, hanya masa yang jadi penentu, cepat atau lambat. Pasti romantik itu bisa tersemai.

Bicara berkenaan lelaki pula, lelaki yang bagimana bisa secara semulajadi menjadi romantik. Cari lelaki yang berjiwa halus. Yang mana kerjanya banyak terarah kepada sesuatu yang bersifat halus juga seni. Mengharapkan romantik dari seoarang askar bukan ngak bisa, tapi ia harus di pupuk secara pelan-pelan.

Persoalan yang menghantui aku sebenarnya, apa perlunya lelaki romantik itu jika kalian para wanita itu udah bahagia. Atau bahagia itu sebetulnya hanya sempurna jika adanya romantis. Hurm. Aku sendiri pusing.

Saturday, August 05, 2006

mencari lelaki romantis

Pada satu tengahari yang indah kerna ngak berawan. Yang terlihat hanya langit biru dan ia cukup hangat. Sesekali burung- burung akan melintas. Aku duduk di meja aku berbicara melalaui monitor dengan seseorang. Yang pastinya bukan lelaki tapi seorang lagi perempuan cantik yang bukan kepunyaan aku.Hehehe.

Dia bertanya. Dimana dia bisa mencari lelaki romantis. Aku dengan nakal terus menunjuk diri akau sendiri. Aku rasa, dia tersenyum ketika menaip jawaban dia. Dia dengan tenang memberitahu aku bahawa aku bukan romantis tapi aku ini puitis. Aku ketika itu terasa berada di antara dua perasaan. Mahu senyum juga mahu ketawa. Senyum kerna dia jujur dengan aku, ketawa kerna mahu mempersendakan diri akau sendiri atas keberanian aku menyatakan aku ini romantis. Hihihi.

Aku tidak mampu menjawab soalan itu dan aku terus membawa persoalan itu ke sini. Romantis itu subjektif. Dan aku tidak tahu apa itu romantis dan bagaimana rasanya romantis. Tapi mengikut perkiraan aku romantis itu berlwanan dengan perasaan tenang. Romantis itu adalah sesuatu yang membara di hati. Hangat. Biar suasana dan keadaan romatis itu tenang juga manis tetapi rasa di dalam sebetulnya bergelora sekali. Dan ini hanya bisa terjadi jika adanya cinta.

Untuk itu, mencari lelaki romatis adalah mencari lelaki yang bisa membuatkan hati kita jadi ngak keruan, usah di cari lelaki yang hanya tahu menenangkan kita. Tapi siapa? Sesiapa aja bisa jadi lelaki romantik asal aja, kamu perempuan membiar mereka mencintai kalian dengan sepenuh hati. Biar mereka juga selesa dengan diri mereka. Bantu mereka jadi lelaki romantis kerna tidak semuanya lelaki seperti aku. Hahahaha

Thursday, August 03, 2006

rasa tidak percaya ini.

Rasa tidak percaya boleh aku umpamakan seperti malam yang penuh berawan. Ada sesuatu di dada malam. Tapi kerna kita ngak pernah sabar untuk menunggu awan berlalu, maka kita berhenti dari mendongak ke atas. Padahal, jika kita menunggu angin utara bertiup menghembus awan, pasti akan terhidang di dada malam purnama yang indah. Dan saat itu kita udah pun berdengkur.

Rasa ketika kita berhenti dari mendongak itu sebetulnya rasa tidak percaya. Kita terus aja berandaian bahawa malam itu pekat hitam untuk malam ini. Biar kita tahu bahawa malam sebelumnya bulan udah terlihat cantik.

Begitulah aku dalam cinta, aku tahu ada sesuatu dalam cinta itu tapi kerna aku ngak sabar aku terus berlalu. Biar sebelumnya aku udah merasa nikmat cinta itu. Semuanya hanya kerana rasa tidak percaya. Lantas untuk diri aku dan kalian, hindari rasa tidak percaya itu dan sabar menanti untuk bulan yang terlindung oleh awan. Kerna malam itu umpama cinta, bulan adalah nikmatnya...

Tuesday, August 01, 2006