Thursday, November 02, 2006

cinta itu kosong

Cinta (baca : cinta sesama manusia) itu sebetulnya kosong, tidak terisi. Ia hanya hadir seumpama sebuah kotak yang indah lagi cantik dihantar kehadapan rumah kita. Lalu kita mengambil kotak itu dan mengisikanannya dengan perkara-perkara yang kita suka.

Cinta itu umpamanya kotak kosong yang cantik tadi. Dalam mengisi cinta, rasa rindu berasaskan nafsu sering mengambil ruang yang besar. Lantas kemahuan rindu itu yang terpaksa didahulukan. Rindu untuk mendengarkan suara, rindu untuk menatap wajah juga rindu untuk bergesel-geselan . Hehehe (nota : tak baik tau)

Selebihnya, ruang cinta diisi dengan sedikit rencana masa hadapan, diisi dengan sedikit awas, sedikit iman. Lalu, kerna perkara-perkara itu jadi minoritas, lantas, tidak banyak yang biasanya di perbuat untuk memenuhi tuntutan masa hadapan, rasa awas, iman juga lain-lain hal dalam hidup. Untuk itu, makan jadi ngak lalu, tidur jadi ngak lena, mandi ngak basah, pelajaran ngak terjaga, solat tertunda juga persentuhan ulit udah biasa, tiada lagi rasa awas. hehehe.

Masalahnya, rasa rindu nafsu tadi umpama sayur pelabagi macam yang terlihat flamboyan tapi hayatnya singkat. Ia akan membusuk dengan cepat. Lalu kotak indah tadi akan hanay terisi dengan lendir-lendir dari sayur yang membusuk dan bauan yang pasti busuk. Lalu, segala apa yang terisi dalam kotak itu ikut membusuk, pelajaran kita, iman kita, masa hadapan. Maruah juga membusuk. Untuk itu, cuba lihat jika dalam cinta itu kita penuhkan dengan iman. Iman itu umpamanya intan (nota : sebetulnya ia lebih berharga dari dunia seisinya). Apa kotak itu akan busuk? Malah ia kan jadi bersinar dan turut menerangi hal-hal lain dalam kotak itu malah kotak tu akan jadi lebih berharga. Begitu juga jadinya cinta. Ia akan lebih berharga jika di sisi dengan sedikit rasa rindu. Tapi lebih pada hal-hal yang kekal abadi.

Rasa cinta kepada Allah pula bukannya seperti kotak kosong tadi. Kotak itu lebih indah dan lebih berharga kerna udah lengkap terisi dengan rindu yang suci dan iman yang mantap. Cuma kotak itu tidak akan hadir di depan rumah kita. Kita pula yang perlu mencari kotak itu. Kotak yang umapanya cinta Allah tadi.

Aku suka melihat cinta dalam hati aku. Ternyata terlihat gelap dan aku suka bertanya, apa sih yang aku isi dalam cinta aku ini. Hehehe. Mungkin aku perlu cari intan untuk mengisinya dengan cahaya. Atau cari aja kotak yang udah lengkap tadi.

8 comments:

Anonymous said...

Tercium aku cinta sebenar minyak athar firdausi tingkat teratas
bangkit semerbak bila diluar jasad lalu kucuba abadikan aroma asyik ibu segala kasturi itu. Kumasukkan secalit ke rongga nostril agar semerbak sepanjang hari. Ah! Yang wangi cuma bila diluar - yang wangi itu tiada lagi wanginya disaat ia betul betul di dalam rongga markaz penangkap segala aroma itu. Cinta itu besar, gagah hebat bila jauh, hambar kosong bila intim total!

Elhakim said...

mmm...
boleh saya tau....?
cinta itu datangnya dari mana?

dari Akal? dari fikiran?
atau dari lubuk hati? atau perasaan?
perasaan yang mana ya?
perasaan dari akal? atau perasaan dari nafsu?

jika terjawab. dalilnya bagaimana ya.

Siapa yang memonopoli cinta?
Akal atau nafsu.?

Jika nafsu mengusai cinta? Adakah semudah itu akal untuk membendungnya?

Jika akal menguasai cinta? bagaimana pula dengan nafsu. Adakah nafsu turut membendungnya?

Malaikat mempunyai akal. tetapi tidak mempunyai nafsu.
Malaikat tidak bisa mencintai malaikat yang lain. Adakah malaikat juga tidak menyintai tuhan yang esa? jika malaikat tidak menyintai tuhan yang esa? bagaimana malaikat boleh menyembah tuhan senantiasa?

Jika malaikat patuh dalam amal ibadatnya bagaimana ia harus patuh tanpa menyintai sesuatu yang disembahnya.

Adakah akal yang membuahkan cinta atau nafsu yang membuahkan cinta?

tapi perlu ingat ya... malaikat tidak mempunyai nafsu.

Jadi adakah cinta turut berasal dari akal?

cinta pada seseorang wanita juga mungkin berasal dari akal. bukannya nafsu.

habis apa gunanya nafsu dalam menangani cinta ya?

malang sekali manusia dianugerahi dua iaitu nafsu dan akal.

Elhakim said...

agak sadis soalan saya tadi..
pening yer... dan lawaks sekali...
ha..ha..ha..


-mazween

Mohamad Farez Abdul Karim said...

ada orang pandai berkata harus berada diluar kotak untuk lari dari berfikir secara 'kotak-kotakan'. Tapi kalau kita keluar dari kotak bermakna kita akan keluar dari dunia ini bukan? sekadar menambah persoalan, hahaha..

Anonymous said...

ahahahahah...

bagus... bggus!

me,myself n all around da world said...

jadi mengapa tidak pecahkan shj kotaknya....biar terkeluar segala isi. makanya cinta itu akan menjadi luas. emangnya cinta reletifnya gak bergerak menerusi ruang dan masa.

maka alam jagat ini juga bercinta ya??

p/s: aku hanya bercanda =P

kingbinjai said...

cinta karakternya, ikut kepada pasangan itu

MDM FARAH FAIZURA said...

naga,

jgn give up,

kerna give up itu hanya memepercepat proses andartu...ehehe

..

en Rostam,

intam Total itu

mesti tiada Inzal terjadi...ehehe


...

Laugh,

cinta Allah itu aku sendiri tidak tahu,

kerna aku ini terlalu banyak dosa,

hanya bisa membayangkan aja,

Cinta Allah itu jagan di samakan cinta manusia,

ia bebas dari segala keburukan..

...

pentingnya,

tanya ustat2

ehehe

...

laugh,

harus di lihat kotak itu terletak dimana?

di awan, di langit, atau di bumi,

jika kamu kelaur dari kotak,

kamu akan pijak element yang sama dengan kotak itu berpijak..

jadi kotakmu letaknya dimana?

hihihi

...

puteh,

mana gamabarmu

hihihi

...

me,myself n all around da world

harus sedar,

kotak yang kita punya kecil,

lalu isinya juga kecil,

apa sih yang bisa diperbuat oleh isi kecil itu ada alam jagat..

kecuali kotak kamu itu isinya uranium untuk bom atom

..

ehehe

....

raja,

kerektar aku hitam,

tapi aku masih berharap cinta putih...

hihihi