Aku lupa, aku melihat movie apa sehingga aku masih ingat lagi dialog ini. Biar tidak tepat tapi ia tetap juga bermaksud begini.
"serigala adalah bintang yang kental. Serigala lebih rela mati dari memakan umpan yang udah tidak lagi suci. Jadi untuk mengumpan serigala harus umpannya dari daging yang cukup segar tanpa noda. Juga harus dikendalikan dengan cermat, supaya tidak ada sikit pun bau manusia yang tertinggal pada umpan itu"
Aku cukup kagum dengan itu. Serigala sanggup mati kelaparan dari mati memakan umpan yang menjerumuskannya kepada satu kematian yang lagi mudah tapi cara yang moden. Mati di di terobos peluru atau dengan kaki tergantung. Dan aku berfikir bagaimana kalau buruan dia itu udah berbau manusia biar bukan umpan. Hurm, aku kira serigala tetap tidak akan mengambil risiko.
Aku kira lagi, serigala itu harus di jadikan lambang kejantanan untuk menggantikan harimau atau singa. Bagi aku serigala lagi punyai rasa berani dari kedua binatang itu.
Kenapa? Kerna binatang itu emangnya punyai susuk yang gagah tapi sering aja termakan umpan manusia. Juga bila berburu, meraka biasanya ngak punyai strategi khusus. Hanya mengharap pada kesabaran menghendap mansga juga pada serangan mengejut yang di dukung dengan kepantasan juga kuku yang tajam.
Berbanding dengan harimau juga singa, serigala biasanya berkumpulan. Seekor akan mengejar buruan, sementara yang lain udah siap menunggu di hadapan. Ketika binatang buruan udah rasa selamat, ketika tu gerombolan lainnya akan menerpa lantas membaham rakus dagng yang manis. Aduh, indah sekali pemandangan itu. Gabungan strategi bijak dengan kekejaman rimba yang tiada batasan. Hasilnya pasti darah yang menyimbah di tanah juga di daun-daun muda pokok. Ini baru pemandangan yang indah bagi aku.
Tapi bagi aku ada yang lagi penting di sini. Serigala sanggup mati atas sesuatu yang dia percaya. Dimana kebanyakkan manusia langsung tidak mampu untuk itu. Manusia separti aku juga, lagi mahu mati untuk sesuatu yang bisa memberi ganjaran lumayan, biar dia tidak percaya kepada perkara itu.
Lihat aja di kota-kota. Ketika para rakyat merasa aman dengan pemerintah, ada di kalangan pemerintah dengan teganya membuat korupsi. Biar dia tahu, itu tidak bagus dan dia percaya itu, tapi dia lagi rela mati untuk uang. Uang itu umpan syaitan yang terlalu ampuh. Dan ia terbukti.
Jadi aku kira tidak salah untuk aku mengjadikan serigala itu ikon bagi diri aku. Serigala itu rakus, ganas juga kejam. Aku kira ia bagus untuk aku kerna aku ini terlalu beralah barangakali. Serigala juga cerdik berbanding dengan aku yang biasa-biasa aja otaknya.
Namun, serigala tetap serigala. Tidak akan mampu menyayingi manusia..atas itu aku bersyukur aku ini manusia biar serigal lagi untung kerna akan tetap mati dengan cara yang terhormat. Mati atas sesuatu yang dia percaya.
No comments:
Post a Comment