Waktu itu - Eidulfitri

Untuk waktu yang berlalu itu, andai ada hati yang tersadung dengan kata yang tertulis, terguris dengan maksud yang berbahasa, terhenyak dengan olah yang terzahir... saya memohon maaf untuk semua hal itu.

Untuk waktu esok juga waktu yang mendatang itu, saya mula bercuti panjang. Pulang bertemu keluarga di kampung yang jauh dari bandar, hanya ada hijau pokok yang sepi. Lalu blog akan terbiar tanpa apa-apa.

Untuk waktu yang masih tersisa itu, apa lagi yang lebih perlu daripada keluarga. Lalu hargai mereka selagi masih ada waktu. Waktu itu walau mungkin tertahan dengan doa, namun akhirnya ia tetap akan berlalu.

Untuk waktu yang tertinggal itu tiada jaminan untuk saya berumur panjang. Lalu sekali lagi, maafkan atas semua kesilapan saya. Saya merayu, maafkan. Jangan ada apa-apa lagi yang tersisa di hati.

Selamat hari raya Eidulfitri.

Ikhlas
Bahruddin Bekri a.k.a dingin

:-)