Ketika laut itu tenang, aku senang untuk memikirkan bagaimana jika ia bergelora. Jika langit itu putih, aku senang untuk memikirkan bagaimana jika ia gelap. Kerna aku merasakan saat bergeloranya laut, saat hitamnya langit adalah saat yang bisa memberikan aku rasa gentar akan besarnya kuasa tuhan.
Sedangkan pada setiap waktu itu adalah lambang besarnya kuasa tuhan. Tidak memilih ketika tenangnya pantai, atau ketika tibanya tsunami. Kuasa tuhan itu tetap disitu. Lalu kenapa aku dan kita semua ini sering ternganga mulut lantas spontan berkata "..besarnya kuasa tuhan..." bila melihat sesuatu yang malang. Contohnya ketika waktu tsunami, ketika waktu banjir.
Apa waktu yang tenang kuasa tuhan ngak kita lihat? Misalnya waktu ini, angin bertiup lembut, malam terlihat cerah biar tanpa bulan. tenang dan menyenangkan. Kenapa sering terlupa untuk kita berkata "... besarnya kuasa tuhan..."
Apa kita ngak bersyukur? ngak berilmu? terlupa? terleka? terlalu yakin dengan amal kita? atau hati kita udah terlalu hitam dengan nikamtnya dunia?
No comments:
Post a Comment