Thursday, June 28, 2012

kecil - sebuah fiksyen

"Kecilnya," detik hati saya pada saat melangkah ke ruang yang dia panggil rumah.

"Di sini...," dia berjalan menuju ke tingkap, membuka tingkap sebelum berpaling kembali kepada saya, "... ruang-ruang sempit adalah antara ciri-ciri hidup urban. Kau kena hidup dengannya."

Saya diam, dan dia menyambung.

"Ruang yang sempit, duit yang sikit, hidup yang perit yang membuat manusia-manusia di kota ini berkejar-kejar untuk sesuatu yang lebih besar di luar sana. Sesuatu yang besar yang terkadang mereka sendiri tidak pasti. Sekiranya kau tidak mampu bangun dengan semangat yang berkobar-kobar pada waktu paginya, kau lebih selamat di kampung."

Saya terus diam. Memerhati ke luar tingkap yang terbuka dengan fikiran yang sudah sampai ke kampung.

1 comment:

Anonymous said...

begitulah kita yang kecil ini kerap dikesampingkan....