"Kecilnya," detik hati saya pada saat melangkah ke ruang yang dia panggil rumah.
"Di sini...," dia berjalan menuju ke tingkap, membuka tingkap sebelum berpaling kembali kepada saya, "... ruang-ruang sempit adalah antara ciri-ciri hidup urban. Kau kena hidup dengannya."
Saya diam, dan dia menyambung.
"Ruang yang sempit, duit yang sikit, hidup yang perit yang membuat manusia-manusia di kota ini berkejar-kejar untuk sesuatu yang lebih besar di luar sana. Sesuatu yang besar yang terkadang mereka sendiri tidak pasti. Sekiranya kau tidak mampu bangun dengan semangat yang berkobar-kobar pada waktu paginya, kau lebih selamat di kampung."
Saya terus diam. Memerhati ke luar tingkap yang terbuka dengan fikiran yang sudah sampai ke kampung.
1 comment:
begitulah kita yang kecil ini kerap dikesampingkan....
Post a Comment