"Aku yakin, dia tercipta untuk aku."
Itu dialog yang aku sering dengar di filem. Untuk dialog itu, aku masih bisa serius. Namun bagi dialog selanjutnya aku akan mudah tersenyum.
"Bagaimana kamu tahu?"
"Kerna suara hati aku mengatakan begitu."
Wah, dengan hanya menggunakan intuitif, pelakon utama bisa mengetahui calon ranjangnya. Tetapi itu bisa di maafkan , kerna biasanya yang berkata begitu adalah hero. Cuma dalam kehidupan sejati, apa kita bisa nyatakan kita ini hero? Jika ngak, maknanya intuatif itu tidak bisa diguna bagi menjadi solusi utama permasalah hidup. Lebih-lebih lagi jika ia berkait soal hati.
Aku memahami hal itu daripada seorang teman. Teman yang aku kira punyai intuasi yang kuat dan aku bertanya, berkenaan intuasi dia.
"Intuitif itu bisa diguna bagi empat perkara. Pertama, apabila kita perlu membuat keputusan, biar kita tidak ada maklumat berkenaan hal itu. Namun ia akan memberi keputusan yang lemah. Kedua, intuatif itu digunakan apabila kita punyai banyak maklumat, namun maklumat itu langsung ngak relevan dengan kata putus yang mahu dibuat. Ketiga, kita punyai banyak keputusan yang sama-sama baik ataupun sama-sama buruk dan kita perlu memilih antaranya. Keempat, apabila kita udah terdesak dan kita langsung tidak punyai maklumat. Namun, semua hasil dari keputusan itu lemah."
"Jadi bila intuatif itu bisa jadi keputusan yang tepat?"
"Apabila kamu semakin banyak maklumat, maka semakin tinggi daya intuasi kamu," katanya tersenyum.
Aku diam.Memerhati dia. Memberitahu, aku pening dengan jawapannya. Mujur dia mengerti.
"Itulah intuatif. Ia adalah suara hati. Namun ironinya, suara hati yang tepat tetap perlukan maklumat. Jadi jika kamu mahu jadi seorang pemikir intuatif yang tepat, pastikan kamu punyai banyak maklumat. Dan, dengan itu hasil dari intuasi kamu akan menjadi indah."
3 comments:
oh dingin,
page kamu makin lama makin dingin...hehe..
intuitif itu indah dan sebenarnya amat indah. bg yang merasakannya...
sy senang menjadi dingin
hihihi
tolong komen filem saya http://www.kamalariffin.blogspot.com/
Post a Comment